Indeks
Ekobis  

Profil dan Jejak Karier Elaine Low, Pewaris Saham BYAN Rp123 T dari Low Tuck Kwong

Profil Elaine Low. Foto: Tangkapan Layar YouTube Lee Kuan Yew School of Public Policy
Profil Elaine Low. Foto: Tangkapan Layar YouTube Lee Kuan Yew School of Public Policy

Tuturpedia.com – Low Tuck Kwong, seorang raja batu bara terkenal, baru-baru ini mengambil langkah strategis dengan mengalihkan 22 persen kepemilikan sahamnya di PT Bayan Resources Tbk (BYAN) kepada anak bungsunya, Elaine Low. 

Keputusan ini mencerminkan keinginan sang ayah untuk merencanakan suksesi jangka panjang dalam keluarga. 

“Dato’ Low Tuck Kwong, sebagai seorang ayah, ingin mengalihkan (menghibahkan) sebagian sahamnya kepada anaknya, Elaine Low, dengan tujuan perencanaan suksesi jangka panjang keluarga,” ujar Sekretaris Perusahaan Bayan Resources, Jenny Quantero, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Kamis (29/8/2024).

Dengan kepemilikan Rp7,33 miliar saham BYAN, Elaine kini memegang nilai aset senilai Rp123,75 triliun. 

Lantas, siapa sebenarnya Elaine Low dan bagaimana jejak kariernya?

Profil dan Jejak Karier Elaine Low

Elaine Low, putri bungsu dari Low Tuck Kwong, telah menunjukkan dirinya sebagai sosok yang tangguh dan berbakat dalam dunia bisnis. 

Saat ini, ia menjabat sebagai direktur di beberapa perusahaan, termasuk yang berada di bawah payung Bayan Resources. 

Elaine bertanggung jawab dalam pengembangan bisnis perusahaan tersebut, sebuah peran yang menunjukkan kepercayaan besar yang diberikan oleh ayahnya.

Elaine memiliki latar belakang akademis yang kuat. Ia meraih gelar Magister Kebijakan Publik dari Lee Kuan Yew School of Public Policy, National University of Singapore, pada tahun 2014. 

Pada bulan Mei 2014, Elaine diangkat menjadi anggota Dewan Direksi Manhattan Resources Limited, sebuah perusahaan yang bergerak di sektor sumber daya. 

Lalu pada 24 April 2017, ia kembali dipercaya sebagai direktur non-eksekutif dan non-independen di perusahaan tersebut. 

Selain itu, Elaine juga memegang berbagai jabatan direktur di industri medis, pendidikan, dan pertambangan batu bara, yang menunjukkan diversifikasi kariernya.

Selain sukses dalam dunia bisnis, ia juga dikenal karena kemurahan hatinya. 

Pada tahun 2011, ketika Jepang dilanda gempa dan tsunami, ia dengan sukarela menyumbangkan uang sebesar Rp6,8 miliar untuk membantu korban bencana tersebut. 

Sumbangan tersebut diserahkan langsung kepada Duta Besar Jepang, dengan harapan dapat meringankan beban yang ditanggung oleh para korban.

Elaine juga memiliki peran penting dalam sektor kesehatan dan gaya hidup di Singapura. Ia adalah inisiator dari penggabungan hotel bintang lima dan rumah sakit di bawah perusahaan The Farrer Park Company, yang juga terkait dengan jaringan bisnis ayahnya. 

Selain itu, Elaine menjadi investor utama di SEAX Global, sebuah perusahaan yang bergerak di sektor infrastruktur dan konektivitas TIK berbasis di Singapura. 

SEAX Global bertanggung jawab atas pembangunan sistem kabel laut yang menghubungkan Singapura, Indonesia, dan Malaysia, yang merupakan salah satu proyek penting dalam meningkatkan konektivitas internet di kawasan tersebut.***

Penulis: Muhamad Rifki

Editor: Annisaa Rahmah

Exit mobile version