Tuturpedia.com – Massa buruh dari berbagai federasi dan organisasi memadati Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, untuk memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) hari ini, Rabu (1/5/2024).Â
Sebelum beranjak ke GBK, massa buruh berkumpul di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta. Adapula aksi unjuk rasa di sekitar kawasan Istana Presiden, Jakarta Pusat.
Kemudian massa melakukan longmarch atau jalan santai berkeliling daerah M.H. Thamrin dan Patung Kuda. Setelah itu, massa mulai berkumpul di Stadion Madya GBK sekitar pukul 13.00 WIB untuk menghadiri May Day Fiesta.
Dalam peringatan Hari Buruh kali ini, Presiden Partai Buruh Said Iqbal turut menyoroti upah bagi para buruh, khususnya yang berada di kawasan Jakarta.
Said Iqbal menilai, upah buruh di Jakarta yang ideal mencapai angka Rp7 juta. Hal ini sesuai dengan besarnya biaya kebutuhan hidup di ibu kota yang cukup tinggi.
“Upah yang ideal untuk Jakarta menurut Survei Biaya Hidup (SBH) Badan Pusat Statistik (BPS) itu di atas Rp5,2 juta. Bahkan, kalau dibagi rata-rata per kepala itu (upah ideal) menyentuh Rp7 juta,” kata Said Iqbal kepada publik, Rabu (1/5/2024).
Upah sebesar Rp7 juta, lanjut Said dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat di Jakarta yang relatif tinggi.
“Hitung saja, sewa rumah Rp900.000, sekali konsumsi Rp30.000, berarti Rp90.000 sehari. Kalau dikali 30 hari sudah Rp2,7 juta,” lanjutnya.
“Belum lagi pengeluaran transportasi yang diperkirakan mencapai Rp700.000 per bulan. Dari pengeluaran segitu sudah Rp4,3 juta. Itu baru yang habis dibuang, bagaimana dengan pakaian, jajan anak? Enggak akan cukup kalau upah minimum Rp4,9 – Rp5,1 juta,” kata Said Iqbal.
Oleh karena itu, dia menilai upah buruh di Jakarta yang ideal yakni sebesar Rp7 juta. Dia melanjutkan, Hari Buruh kali ini mengangkat dua isu utama.
Pertama, para buruh meminta agar pemerintah mencabut Undang-Undang Cipta Kerja atau Omnibuslaw. Kedua, buruh menginginkan agar sistem kerja outsourcing dihapuskan dan menolak upah murah.
Tak hanya di Jakarta, Said menyebutkan aksi buruh digelar di beberapa kota di Indonesia, seperti Serang, Bandung, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Batam, Medan, Banda Aceh, Palembang, Padang, Bengkuku, dan Pekanbaru.
Kemudian Jambi, Lampung, Banjarmasin, Palangkaraya, Samarinda, Pontianak, Makassar, Konawe, Morowali, Gorontalo, Ambon, Ternate, Jayapura, Mimika, Lani Jaya, dan Tolikara.***
Penulis: Angghi Novita
Editor: Nurul Huda















