banner 728x250

Presiden Jokowi dan SBY Kompak Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menemui Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (21/9/2024). Foto: Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menemui Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (21/9/2024). Foto: Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Pertemuan di antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menghasilkan kesepakatan keduanya untuk mendukung pemerintahan baru, yang akan dipimpin presiden dan wakil presiden RI terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Pertemuan Jokowi dan SBY berlangsung tertutup, tetapi terlihat hangat. Baik Jokowi maupun SBY saling melempar senyum kepada awak media usai bertemu.

“Kita sepakat, Pak SBY dan saya memberikan dukungan penuh untuk pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto,” ujar Jokowi di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Sabtu (21/9/2024).

Akan tetapi, Kepala Negara menekankan, tidak ada pembahasan terkait dinamika politik terkini dalam pertemuannya bersama SBY. 

Jokowi berujar, pertemuan keduanya lebih banyak membahas peran SBY sebagai penasihat khusus aliansi sedunia untuk membasmi malaria. 

SBY melaporkan sejumlah hal kepada Jokowi atas peran barunya tersebut. Apalagi, sebagai mantan presiden menurut dia hal ini juga bagian dari etika politik.

“Saya mendapatkan amanah untuk menjadi special advisor di Asia Pasifik, wakil Asia Pasifik ada dan Afrika ada dan seluruh dunia ada global counsil yang ada di New York,” ungkap SBY.

“Saya melapor pada Pak Jokowi dan ini etika politik karena siapa pun berhak mendapatkan peran di dunia internasional, apalagi saya mantan presiden, maka wajib untuk menyampaikan kepada Presiden yang sedang mengemban tugas,” tambahnya.

SBY melanjutkan, apabila berkaca dari virus Covid-19 yang menjadi pandemi, maka angka penyakit malaria di Indonesia harus bisa ditekan. Menurutnya, di beberapa daerah khususnya di Indonesia Timur masih terdapat angka penyakit tersebut.  

“Saya sampaikan bahwa Indonesia juga punya kepentingan untuk menurunkan angka penyakit malaria di negeri kita. Dan saya juga punya komitmen untuk Asia Pasifik, saya pamit tadi untuk berangkat ke New York selama sekitar 1 minggu untuk membahas ini,” terangnya. 

Usai menemui Jokowi, SBY mengatakan akan menghadap presiden terpilih Prabowo Subianto. Pasalnya, Indonesia akan menjadi tuan rumah untuk summit terkait penanganan malaria pada tahun depan.

“Saya juga akan melapor kepada Pak Prabowo sebagai presiden terpilih karena tahun depan akan ada summit di Indonesia yang tentu, nanti yang memimpin adalah Pak Prabowo sebagai presiden tahun depan,” tuturnya.***

Penulis: Angghi Novita

Editor: Annisaa Rahmah