Tuturpedia.com – Jumlah pemudik tahun 2024 diprediksi mencapai 193,6 juta dibanding tahun lalu, pemerintah pun menyiapkan langkah antisipasi.
Dikutip Tuturpedia.com dari berbagai sumber, Rabu (13/3/2024), Kementerian Perhubungan memprediksi pergerakan mudik masyarakat selama lebaran 2024 bisa mencapai 193,6 juta orang.
Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan pergerakan mudik lebaran tahun lalu, di mana pada tahun 2023 mencapai 123,8 juta orang.
Adapun jumlah pemudik pasca Covid-19 terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, tahun 2022 lalu jumlah pemudik mencapai 85 juta orang.
Kemudian setelah pemerintah membolehkan masyarakat untuk mudik pasca pandemi, di tahun 2023, jumlah pemudik semakin bertambah hingga mencapai 123,8 juta.
Sementara itu, berdasarkan keterangan tertulis, Budi Karya Sumadi selaku Menteri Perhubungan mengungkapkan pergerakan masyarakat berpotensi mencapai 71,7% dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 193,6 juta pada tahun ini.
Melihat potensi lonjakan yang sangat tinggi, Budi Karya Sumadi telah mempersiapkan langkah baik secara operasional maupun kebijakan dalam pengendalian, pengaturan transportasi dan penanganan secara komprehensif.
“Melihat gambaran kondisi tersebut, kami melakukan langkah persiapan baik secara operasional maupun kebijakan dalam pengendalian, pengaturan transportasi, dan penanganan secara komprehensif bersama instansi kementerian dan lembaga pada pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, serta pihak swasta,” ucap Budi di Jakarta, Selasa (12/3/2024).
Selain itu, pemerintah juga akan melakukan kebijakan efektif untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan pemudik sehingga menyebabkan kepadatan. Adapun kebijakan yang diterapkan berupa pola perjalanan, pola transportasi, dan pola lalu lintas.
Pemerintah akan melakukan mudik gratis, rekayasa lalu lintas, diskon tarif jalan tol hingga pengaturan lalu lintas, khususnya pada daerah ryang berisiko terjadi kepadatan.
“Pengaturan waktu mudik, penyelenggaraan diskon tarif transportasi massal untuk mudik lebih dini, mudik gratis, rekayasa lalu lintas, diskon tarif jalan tol, hingga pengaturan lalu lintas terutama pada daerah yang beresiko terjadi kepadatan luar biasa akan kami lakukan,” lanjut Budi Karya Sumadi.
Berdasarkan hasil survei, menunjukkan bahwa beberapa daerah dengan tujuan perjalanan terbanyak, yakni Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.***
Penulis: Niawati.
Editor: Annisaa Rahmah.