Tuturpedia.com – Prancis menjadi negara selanjutnya yang siap mengakui negara Palestina di PBB setelah sebelumnya pengakuan datang dari Spanyol, Irlandia, dan Norwegia.
Negara yang tergabung dalam Uni Eropa tersebut menyatakan sepenuhnya siap mengakui Palestina di PBB, tetapi dalam momen yang tepat.
“Tidak ada hal yang tabu bagi Prancis, dan saya benar-benar siap untuk mengakui negara Palestina. Saya pikir pengakuan ini harus dilakukan pada saat yang tepat,” kata Emmanuel Macron pada konferensi pers bersama dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz, Jerman, Selasa (28/5/24).
Macron menekankan jika sangat penting untuk melibatkan proses politik dalam upaya pengakuan Palestina di PBB agar hasilnya lebih bermanfaat. Ia juga bersumpah bahwa tidak ada standar ganda mengenai penderitaan warga sipil dalam konflik di berbagai belahan dunia.
Dikutip dari laman Anadoulu Ajansi, Selasa (29/5/24) Macron menggambarkan situasi di Rafah sebagai kondisi yang “mengerikan”, tidak ada tempat yang aman di Palestina, dan menegaskan jika invasi Israel harus segera berakhir di Rafah.
Di balik itu, Macron juga mengatakan bahwa Israel mempunyai hak untuk membela diri, tetapi menekankan bahwa hal itu harus dilakukan dengan tetap menghormati hukum internasional dan kemanusiaan.
Untuk itu, Macron menawarkan upaya solusi perdamaian yang mengarah ke gencatan senjata.
“Kami mendukung permintaan Aljazair untuk mengadakan pertemuan darurat (di PBB) dan kami bekerja sama dengan Aljazair dan semua mitra kami di Dewan Keamanan mengenai resolusi bersama yang (tidak hanya) menjawab urgensi kemanusiaan di lapangan, tetapi juga memberikan jawaban dalam hal gencatan senjata, dan memberikan mandat PBB yang jelas mengenai Gaza,” jelas Macron.
Sebelumnya, Prancis secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap Israel sejak awal serangan kembali memanas pada 7 Oktober 2023.
Namun, pada April 2024, Uni Eropa untuk pertama kalinya sepakat menyerukan gencatan senjata di Gaza. Para pemimpin Eropa juga memutuskan untuk menjatuhkan sanksi terhadap empat pemukim Israel dan dua entitas pemukim atas kekerasan terhadap warga Palestina di Tepi Barat.
Uni Eropa sendiri diketahui menjalin hubungan bilateral dengan Israel dalam beberapa bidang, seperti bidang perdagangan dan pertukaran ilmiah, hinggai klausul hak asasi manusia. Perjanjian bilateral ini sangat penting bagi Israel, yang mengirimkan sekitar 30% ekspornya ke UE.***
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Nurul Huda