Tuturpedia.com – Menteri Transportasi Prancis, Clement Beaune mengusulkan untuk menghapus biaya penerbangan murah pada pesawat di Prancis.
Clement Beaune pun mengajak negara-negara Uni Eropa untuk berdiskusi dalam menghapus tarif tiket pesawat murah dalam upaya mengurangi emisi karbon dari sektor penerbangan, dan juga untuk memperhatikan dampak lingkungan dan sosial.
Dikutip Tuturpedia.com dari euronews.com, Kamis (21/9/2023), berdasarkan penelitian kelompok kampanye iklim Possible, warga Prancis yang melakukan setengah dari seluruh penerbangan adalah sebanyak 2%.
Namun, hal ini nampaknya tak akan mengurangi para elite yang sering menikmati transportasi udara atau pesawat.
Diketahui bahwa sekitar 37% orang Eropa tidak pernah berjalan-jalan ke luar negaranya.
“Tapi kita harus berurusan dengan para frequent flyer (program penumpang setia) dan ini tidak berurusan dengan mereka. Ini mungkin akan mengurangi akhir pekan yang menyenangkan di kota bagi sebagian orang, namun tidak akan menghentikan atau mengurangi para elite yang sering terbang ini,” ujar Jon Worth, pakar perjalanan dan pendiri kampanye kereta untuk Eropa.
Menurut analisis Greenpeace, tiket kereta api di Eropa dua kali lipat lebih mahal dari tiket penerbangan pesawat.
Bahkan pada Mei lalu, Prancis menetapkan larangan untuk beberapa rute penerbangan domestik. Dengan alasan, penerbangan itu bisa dilalui dengan kereta api yang menempuh waktu kurang dari 2,5 jam.
Hanya saja tidak semua kereta bekerja sampai tengah malam sehingga larangan tersebut berlaku pada tiga rute, yaitu Paris Orly ke Bordeaux, Lyon dan Nantes.
Organisasi iklim menanggapi bahwa larangan itu tak cukup untuk membuat emisi karbon yang berasal dari penerbangan berkurang.
Sebelumnya, Beaune sempat mengatakan bahwa tiket pesawat seharga €10 setara Rp 163 ribu ini tidak bisa diadakan lagi.
Di sisi lain, menurut Jon Worth, tidak cukup lengkap jika Beaune menyatakan biaya tiket pesawat hanya seharga €10, karena itu belum termasuk pajak. Kemungkinan tarif tiket untuk satu orang, bisa lebih dari €10.
Jika mengambil salah satu contoh, misalnya di Jerman. Mereka mencari cara untuk memotong rute domestik.
“Jika Anda bepergian dari Stuttgart ke Singapura, namun satu-satunya penerbangan langsung berangkat dari Frankfurt, Jerman, maka Anda dapat menggunakan kereta api yang menghubungkan Stuttgart ke Frankfurt,” kata Jon Worth.
Selanjutnya, Jon Worth menghubungkan dengan kereta yang berada di Prancis. Bahwa di Prancis, masih belum memiliki sistem yang terhubung.
Yang hanya bisa menghubungkan kereta berkecepatan tinggi TGV INOUI dengan penerbangan maskapai Air France.
Sementara itu, Beaune mencari dukungan dari negara-negara Uni Eropa untuk menetapkan harga minimum dalam penerbangan pesawat. Menurut Jon Worth, itu bukan cara yang tepat.
“Jerman tidak akan terlalu tertarik karena menteri transportasinya yang liberal, Spanyol mungkin akan lebih tertarik, Belanda juga, selain mereka, sulit untuk mengatakannya,” ujar Worth.
Kemungkinan tidak bisa terwujud juga untuk negara-negara lain yang memang mengambil keuntungan dari transportasi udara untuk menarik ke arah industri pariwisata mereka dengan biaya tiket pesawat yang rendah.***
Penulis: Annisaa Rahmah
Editor: Nurul Huda