Jakarta, Tuturpedia.com — Presiden Prabowo Subianto menyapa Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dengan sebutan “penerus SBY” dalam acara puncak Musyawarah Nasional (Munas) VI Partai Keadilan Sosial (PKS), Minggu (29/9/2025).
Momen tersebut menarik perhatian publik karena disampaikan langsung di hadapan para tokoh politik yang hadir. Tak hanya menyebut AHY sebagai penerus sang ayah, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Prabowo juga menyelipkan candaan soal singkatan namanya sendiri.
“Ini ada penerus Pak SBY, Agus Harimurti Yudhoyono, AHY. Tapi kok saya enggak disingkat PSD ya?” ujar Prabowo disambut tawa para peserta.
Pengakuan simbolis untuk AHY
Ucapan Prabowo dianggap sebagai bentuk pengakuan simbolis terhadap posisi AHY sebagai figur penting di panggung politik nasional sekaligus pewaris estafet kepemimpinan SBY. Penyebutan itu sekaligus menegaskan hubungan baik antara pemerintah dengan Partai Demokrat yang selama ini berada di dalam koalisi.
Selain itu, guyonan Prabowo terkait singkatan namanya sendiri menjadi penanda gaya komunikasi khasnya yang lugas namun kerap diselipi humor. Candaan soal “PSD” langsung mengundang gelak tawa, mencairkan suasana forum politik yang biasanya formal.
Hubungan Demokrat dan pemerintah
Partai Demokrat di bawah kepemimpinan AHY diketahui menjadi salah satu partai pendukung utama pemerintahan Prabowo. Dengan menyebut AHY sebagai penerus SBY, banyak pihak menilai Prabowo memberikan penghormatan kepada keluarga besar Demokrat sekaligus mengakui peran strategis mereka di pemerintahan.
Kehadiran AHY dalam berbagai acara kenegaraan dan politik belakangan ini juga menunjukkan semakin solidnya kerja sama antara Demokrat dan pemerintahan Prabowo.
Meski disampaikan dalam nada bercanda, pernyataan Prabowo ini dipandang punya makna politis. Penyebutan AHY sebagai penerus SBY bisa dibaca sebagai sinyal dukungan bagi masa depan karier politik AHY.
Sementara itu, gurauan soal singkatan “PSD” menegaskan citra Prabowo sebagai sosok yang tak segan menertawakan dirinya sendiri, sebuah strategi komunikasi yang kerap digunakan untuk mendekatkan diri kepada publik.
Penulis: Permadani T. || Editor: Permadani T.
