banner 728x250
Travel  

Prabowo Komitmen Bangun Bandara Kedua di Bali Utara Menuju The New Singapore

Presiden Prabowo ingin bangun North Bali International Airport. Foto: freepik.com/4045
Presiden Prabowo ingin bangun North Bali International Airport. Foto: freepik.com/4045
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan komitmennya untuk merealisasikan pembangunan bandara kedua di Bali, tepatnya di bagian utara, yakni wilayah Buleleng. 

Pembangunan bandara ini dirancang sebagai bagian dari rencana ambisius Prabowo untuk menjadikan Bali sebagai The New Singapore dan The New Hongkong, memperluas potensi kawasan pariwisata yang ada.

“Saya sudah menyampaikan bahwa saya berkomitmen saya ingin membangun North Bali International Airport,” ucap Prabowo, Minggu (3/11/2024).

Menurut Prabowo, perubahan ini membutuhkan keberanian untuk berpikir besar dan kerja keras. Dalam pidatonya, ia menekankan pentingnya memiliki visi besar yang mungkin dianggap mustahil oleh sebagian orang. 

“Bekerja keras dan kita harus berani berpikir besar, berani berpikir yang orang lain katakan tidak mungkin, kita buktikan mungkin, saudara-saudara sekalian,” tutur Prabowo.

Prabowo juga menyoroti pentingnya kesejahteraan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia. Ia menyatakan bahwa kemakmuran seharusnya tidak hanya dinikmati oleh segelintir orang, melainkan oleh seluruh masyarakat Indonesia. 

Saat ia menanyakan hal ini kepada para tamu, mereka secara serempak menyatakan persetujuan.

Gagasan tentang bandara kedua ini bukanlah ide baru bagi Prabowo. Sejak masa kampanye Pilpres 2024, ia telah mengemukakan rencana pembangunan bandara di Bali Utara sebagai langkah strategis untuk mengembangkan ekonomi wilayah tersebut. 

Pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Bali, Made Muliawan Arya dan Putu Agus Suradnyana, juga mengajukan rencana yang sejalan, yaitu menjadikan Bandara Bali Utara sebagai program prioritas jika mereka memenangkan Pilgub Bali 2024.

Namun, rencana pembangunan ini tidak bebas dari kontroversi. Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 Indonesia, sebelumnya menolak gagasan ini karena khawatir akan semakin memperparah kepadatan di Bali yang sudah terbatas luas wilayahnya. 

Megawati menyarankan alternatif lain, seperti memperpanjang landasan pacu di Bandara Ngurah Rai atau menghubungkan rute penerbangan dari Surabaya dan Banyuwangi untuk mengurangi tekanan pada Bali. 

Proyek Bandara Bali Utara sebenarnya sudah diusulkan sejak 2015, namun terganjal oleh berbagai kendala, termasuk masalah sengketa lahan, yang pada akhirnya membuat proyek ini dicoret dari daftar Proyek Strategis Nasional pada 2022.

Dalam pandangan Megawati, kehadiran bandara baru ini justru bisa membuat Bali makin padat dan sumpek. 

Menurutnya, dampak ekonomi terhadap masyarakat lokal juga tidak akan terlalu signifikan, sehingga rencana ini menuai berbagai tanggapan dari berbagai kalangan.***

Penulis: Muhamad Rifki

Editor: Annisaa Rahmah