Tuturpedia.com – Beredar poster yang memuat info mengenai 10 Program Unggulan dari pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 1 Anies-Muhaimin (AMIN). Namun, menurut Co-Captain Timnas AMIN Tom Lembong, sebagian informasi tersebut adalah hoaks.
Poster yang beredar di media sosial tersebut menjelaskan 10 program unggulan AMIN. Program itu akan direalisasikan ketika pasangan AMIN terpilih menjadi Capres-Cawapres dalam Pilpres 2024. Dalam poster itu juga terdapat tulisan merah, “Dilaksanakan AMIN menang.”
Diketahui 10 program yang tercantum dalam poster yakni:
1. Pajak motor/mobil hanya dibayar 1 kali (tidak ada perpanjangan STNK, berfungsi sama dengan KTP)
2. SIM berlaku seperti KTP
3. BPJS gratis
4. Listrik gratis
5. Program bantuan sosial (Bansos)/ program keluarga harapan (PKH) plus
6. Pendidikan gratis
7. Tanah negara dapat didirikan bangunan sekolah swasta
8. Harga pupuk murah
9. Harga sembako murah
10. Menciptakan lapangan kerja baru
Tom Lembong menjelaskan, ada program dalam poster tersebut yang benar menjadi misi AMIN jika terpilih menjadi Capres-Cawapres RI 2024. Namun, ada sebagian informasi lainnya yang hoaks atau tidak benar.
“Grafik ini kesan saya, berawal dari niat baik, tapi kebablasan karena memuat banyak janji Anies-Muhaimin yang akurat dan tidak akurat,” kata Tom Lembong dalam postingan Instagram politisi PKS Mardani Ali Sera, dilansir Jumat (29/12).
Tom Lembong kemudian menjelaskan, program AMIN yang akurat dan akan direalisasikan seperti Bansos plus dan PKH plus, tanah negara dapat dipakai untuk bangun sekolah swasta, pupuk murah, harga sembako murah bagi seluruh masyarakat, dan menciptakan lapangan kerja supaya pekerja mudah cari kerja.
Sementara janji yang tidak akurat, seperti BPJS gratis, listrik gratis bagi 1.300W, 900W dan 450W, dan pendidikan gratis.
Klarifikasi Program AMIN
Terkait hoaks program AMIN tersebut, Tom Lembong meluruskan, pasangan AMIN hanya akan meneruskan BPJS gratis untuk kalangan berpenghasilan rendah, dan memastikan BPJS terjangkau bagi semua, khususnya untuk pekerja di sektor informal yg saat ini sulit mengakses BPJS.
Dia juga meluruskan terkait hoaks listrik gratis dalam program AMIN. Menurut Tom Lembong, AMIN membuat program biaya listrik terjangkau bagi seluruh masyarakat, sesuai penghasilan masing-masing.
Sementara terkait pendidikan, dijelaskan bahwa AMIN akan menurunkan biaya pendidikan dengan mekanisme tertentu.
“Kita akan turunkan biaya pendidikan melalui berbagai kebijakan (seperti menghapus pajak bumi dan bangunan bagi sekolah dan kampus),” ujarnya.
Terkait pajak motor, mobil dan perpanjangan STNK, menurutnya hal tersebut merupakan kewenangan pemerintah daerah (Pemda) maupun di tingkat provinsi.
“Tentu pemerintah pusat bisa meng-intervensi Pemda. Namun, kebijakan seperti ini sebaiknya dirumuskan melalui konsultasi publik yang matang, dengan Pemda dan semua kalangan yang terkait (termasuk pakar ahli atau akademisi),” terangnya.
Demikian juga soal SIM yang berlaku seperti KTP (se-umur hidup). Menurut dia hal ini masih perlu konsultasi publik lebih lanjut.
“Meskipun sudah pasti AMIN punya komitmen besar untuk meringankan beban administrasi berbagai masyarakat, melalui kebijakan yang dilandasi akal sehat dan implementasi teknologi terkini,” ujar Tom Lembong.***
Penulis: Angghi Novita
Editor: Nurul Huda