Semarang, Tuturpedia.com – Ratusan siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Dasar (SD) mengikuti MilkLife Soccer Challenge 2024 di Stadion Undip, Tembalang yang diadakan pada Kamis, 8 Agustus 2024 hingga Minggu, 11 Agustus 2024.
MilkLife Soccer Challenge ialah turnamen yang digagas oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation bersama MilkLife yang diikuti siswi SD dan MI untuk bertanding dengan kategori usia (KU) 10 dan 12.
Tak sama dengan sepak bola dewasa, sepak bola dua kelompok usia tersebut menggunakan bola ukuran 4 dengan diameter 63,5 hingga 66 cm dan berbobot 0,33-0,36 kg. Luas lapangannya pun 24×40 meter dan gawang berukuran 2×5 meter.
Pertandingan ini menerapkan format 7 vs 7 selama 2×10 menit permainan pada fase grup dan 2×15 menit untuk babak semifinal dan final yang dipisahkan dengan jeda istirahat selama 5 menit.
Setiap tim diisi oleh minimal 8 pemain dan maksimal 12 pemain dengan syarat setiap peserta yang didaftarkan harus ikut bermain.

Kepala Pelatih MilkLife Soccer Challenge, Timo Scheunemann menuturkan bahwa MilkLife Soccer Challenge memiliki tujuan untuk membangkitkan semangat terhadap olahraga di kalangan siswi SD, dengan harapan nantinya lahir para pesepak bola putri yang mengharumkan nama bangsa di kejuaraan dunia.
Guna mempopulerkan sepak bola putri di kalangan siswi SD ini, MilkLife Soccer Challenge dijadwalkan bergulir selama 17 kali dalam setahun di 8 kota yakni Kudus, Surabaya, Jakarta, Tangerang, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Solo.
Timo Scheunemann selaku pemilik lisensi kepelatihan UEFA A di Jerman sejak tahun 2007 beri pesan untuk seluruh peserta agar tak hanya terpaku pada turnamen saja, tetapi juga rutin mengikuti latihan mandiri di rumah, bersama guru di sekolah, bahkan bergabung dengan SSB (sekolah sepak bola).
“Jika hal tersebut diaplikasikan, maka sudah pasti ada peningkatan level skill secara berkala yang nantinya diharapkan anak tersebut semakin matang bertandingnya. Maka harapan kami SSB banyak membuka kelas putri dan setiap sekolah mendukung para siswi untuk mengembangkan kemampuan sepak bola,” ujarnya.
Yoppy Rosimin selaku Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, mengatakan bahwa kehadiran MilkLife Soccer Challenge di Semarang menjadi upaya agar roda ekosistem sepak bola putri makin meningkat.
Terlebih, Kota Semarang merupakan rumah dari berbagai Sekolah Sepak Bola (SSB) putri. Contohnya yaitu menjadi home base bagi klub sepak bola yang turut memiliki skuad putri, PSIS Women Semarang.
“Ketika berbicara sepak bola putri, kita pasti teringat Semarang. Karena di kota ini ekosistemnya mulai menggeliat. Ada PSIS Women Semarang, lalu ada juga Ratanika Putri yang mulai mendulang prestasi. Penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge bertujuan agar ekosistem ini berkembang lebih pesat, diawali dengan menumbuhkan kecintaan terhadap olahraga ini. Untuk itulah, kami menyasar level yang paling dasar, yakni siswi MI dan SD,” imbuhnya.***
Kontributor Kota Semarang: Alan Henry Pambuko
Editor: Annisaa Rahmah