Semarang, Tuturpedia.com – Tidak maksimalnya pompa milik Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana mengakibatkan Kota Semarang di beberapa wilayah kembali tergenang air.
Salah satu wilayah yang tergenang adalah Jalan Kaligawe dan beberapa wilayah Genuk. Menurut informasi yang diterima, ketinggian debit air bervariasi, mulai dari mata kaki hingga lutut orang dewasa.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu saat meninjau Rumah Pompa Kali Tenggang, Rabu (15/10/2023).
Dia mengatakan, faktor utama terjadinya banjir dikarenakan tidak maksimalnya dua rumah pompa Kali Tenggang dan Kali Sringin. Beberapa pompa milik Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana ini tidak bekerja karena rusak.
“Mendapat informasi bahwa wilayah Padi Raya kemudian Kaligawe tergenang. Setelah diselidiki ternyata dua rumah pompa air tidak bekerja maksimal. Saya cek Kali Tenggang ini pompa hanya nyala tiga dari enam dan itupun tidak maksimal. Yang tiga lainnya alasannya masih perbaikan. Dan di Kali Sringin yang harusnya lima yang nyala satu. Kalau mau bicara SOP-nya harusnya dua, tapi sama katanya trouble. La kalau selalu trouble gimana,” ujar Mbak Ita sapaan akrabnya.
Oleh karena itu, dirinya meminta kepada BBWS Pemali-Juana untuk serius dalam permasalahan banjir di Kota Semarang.
Sebab, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang sudah berupaya keras agar banjir ini bisa langsung segera teratasi.
“Saya menyampaikan kepada BBWS kan kami ini sudah persiapan terkait pengendalian banjir di akhir tahun. Mungkin saya tidak tahu apakah terlena El-Nino sampai Februari jadi mungkin terlena. Di sisi lain Pemkot sudah melakukan pengerukan sedimen-sedimen dan alhamdulillah di PJM (penyambungan jalan masuk) Woltermonginsidi sudah tidak tergenang. Yang tergenang di wilayah tarik Kali Tenggang, yang Kali Sringin berjalan tapi juga sama yang harusnya dua pompa dengan SOP elevasi, ini baru satu pompa,” ucap dia.
Menurutnya, permasalahan pompa sangat serius karena menjadi faktor utama dalam pengendalian banjir. Pihaknya berharap agar BBWS lebih sadar terkait penanganan banjir.
“Kami harapkan dari BBWS juga harus peka tidak seperti ini karena apapun yang disalahkan Pemkot. Padahal kami selalu berupaya tidak bosannya koordinasi dengan BBWS. Jadi kita harapkan BBWS segera menyelesaikan perbaikan pompa karena pengelolaan air di wilayah Genuk mungkin juga dari Pedurungan ditarik ke Genuk ini kan upaya terakhir adalah pengendali di rumah pompa Tenggang dan Sringin,” paparnya.
“Di Kaligawe ada kewenangan dari BPJN untuk melakukan penanganan. Kami juga sudah rapat dengan BPJN dan berharap BPJN dan BBWS memahami kondisi dan posisi lokasi karena Genuk adalah muara terakhir di rumah pompa Sringin dan Tenggang,” lanjutnya.
Di sisi lain, Mbak Ita telah memerintahkan BPBD dan DPU untuk menerjunkan masing-masing satu mobil pompa untuk mengatasi banjir di Kaligawe-Genuk.
“Kami akan terus monitor dan menyampaikan maaf ada genangan yang tidak harusnya terjadi. Kemudian untuk menarik cepat airnya kita upayakan di belakang unisula kita lakukan penarikan melalui ponpa mobil,” imbuhnya.***
Penulis: Alan Henry Pambuko
Editor: Nurul Huda