Tuturpedia.com – Misteri kasus penemuan jasad pria terbungkus sarung di Pamulang, Tangerang Selatan terungkap.
Dikutip Tuturpedia.com, Rabu (15/5/2024), korban yang berinisial AH (32) dihabisi nyawanya oleh sepupu sendiri FA (23) di warung kelontong miliknya di daerah Kampung Dukuh, Ciputat, Tangerang Selatan.
FA menghabisi nyawa pamannya pada Jumat (10/5/2024) sekitar pukul 16.00 WIB. Usai dihilangkan nyawanya, FA kemudian membuang jasad korban ke pemukiman warga di daerah Pamulang pada pukul 21.00 WIB.
Sebelumnya, FA ternyata sempat bercerita pada temannya bernama Naedi (26) pada Kamis (9/5/2024) lalu.
Naedi sendiri merupakan karyawan rumah makan soto Lamongan di seberang warung kelontong milik AH. FA bercerita jika dirinya tak merasa betah selama bekerja dengan sang paman selama empat bulan terakhir.
FA merasa pamannya itu memperlakukannya kasar dan tak memberinya waktu istirahat yang cukup. Naedi yang mendengar itu justru menyarankan rekannya itu untuk menghabisi nyawa AH dengan golok milik pedagang kelapa di sebelah warung kelontong korban.
Bukan tanpa alasan pria berusia 26 tahun ini menyarankan hal demikian, rupanya ia sempat merasa tersinggung dan sakit hati pada korban karena tak diberikan untuk mengutang rokok di warungnya.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Subdirektorat Reserse Mobile (Kasubdit Resmob) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, AKBP Titus Yudho Ully saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (14/5/2024).
“Pelaku dua (Naedi) menyampaikan secara lisan kepada pelaku satu (Faizal), ‘jika kamu merasa tidak senang dengan perlakuan kakak sepupu kamu, kamu cari kerjaan di tempat lain saja. Dan terhadap kakak sepupumu, kamu bacok saja dan itu ada golok di warung penjual kelapa’,” kata Titus.
Adapun kronologi pembunuhan bermula saat korban membangunkan FA yang baru tertidur untuk melayani pembeli.
“Saat itu korban membangunkan FA yang baru saja tidur untuk melayani pembeli. Sedangkan posisi korban saat itu sedang makan. Emosi FA saat itu memuncak karena kurang tidur kurang, istirahat kemudian belum makan,” tutur Titus.
Usai melayani pembeli, pelaku lalu mengambil golok dan menikam korban sebanyak empat kali hingga meninggal dunia.
“Setelah melayani pembeli tersebut, saat korban masih makan makanannya dengan posisi menghadap ke jalan, secara tiba-tiba FA mengambil golok yang telah disimpan pada tumpukan tabung gas 3 kg, membacok korban sebanyak empat kali sehingga korban meninggal dunia,” jelasnya.
FA dan Naedi kemudian memasukkan korban ke dalam karung goni yang sudah dibeli oleh Naedi.
Keduanya membawa korban menggunakan motor milik korban dan membuang jasad korban di Jalan Hasaleh Blok D, Kelurahan Benda Baru Pamulang.
Jasad AH dikeluarkan dari karung goni dan dibungkus dengan kain sarung berwarna biru.***
Penulis: Niawati.
Editor: Annisaa Rahmah.













