banner 728x250

Polisi Ungkap Hasil Psikologi Pelaku Utama Rudapaksa Siswi SMP di Palembang: Tak Bisa Berteman dengan Sebaya

TUTURPEDIA - Polisi Ungkap Hasil Psikologi Pelaku Utama Rudapaksa Siswi SMP di Palembang: Tak Bisa Berteman dengan Sebaya
Ilustrasi lokasi kuburan Cina di Palembang ditemukannya jasad AA. Foto: pexels.com/brett-sayles
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Empat orang pelaku rudapaksa dan pembunuhan siswi SMP (AA) di Palembang akhirnya ditetapkan sebagai tersangka dan menjalani pemeriksaan dengan dokter kejiwaan. 

Dikutip Tuturpedia.com, Minggu (8/9/2024), berdasarkan hasil pemeriksaan menunjukkan jika pelaku utama yakni IS (16) tidak sehat secara mental. 

Kapolrestabes Palembang, Kombes Harryo Sugihhartono mengungkapkan jika hasil observasi psikologis pelaku ditemukan pertumbuhan jiwa yang tak selayaknya anak seusianya.

Hal itu pula yang menyebabkan IS tak bisa bergaul atau mengembangkan diri dengan anak-anak sebaya dengannya. 

IS pun akhirnya memiliki teman dengan usia di bawahnya dengan tujuan agar bisa mengendalikan mereka. 

“Jadi IS ini lebih memilih berteman dengan anak yang usianya di bawah dia agar dapat dikendalikan. Itulah mengapa, dia dapat mengajak pelaku lainnya (MZ, NS, dan AS) melakukan aksi keji tersebut,” ucap Kombes Pol Harryo.

Lebih lanjut, Kombes Pol Harryo juga mengatakan IS memang sudah merencanakan hendak melakukan aksinya secara sadar. 

Namun kendati demikian, ia merasa tidak bersalah sedikit pun saat bersaksi.

“Semua yang dilakukan tersangka dalam keadaan sadar. Namun secara kejiwaan, karena pertumbuhan jiwanya tidak sehat, dia tidak merasa bersalah,” lanjutnya.

IS sendiri saat ini sudah ditahan oleh pihak kepolisian lantaran sudah memenuhi syarat formal berdasarkan UU sistem peradilan anak Pasal 32, di mana anak berusia di atas 14 tahun dengan ancaman hukuman di atas 7 tahun bisa dilakukan penahanan. 

Seperti diketahui, IS saat ini sudah mencapai 16 tahun, sedangkan tiga rekan lainnya, MZ berusia 13 tahun, NS berusia 12 tahun, dan AS berusia 12 tahun. 

Karena masih di bawah umur, sehingga ketiganya akan dititipkan ke panti rehabilitasi anak di Ogan Ilir.

Kemudian, Polrestabes Palembang juga akan mengajak psikologi dari Biro SDM Polda Sumsel untuk mendampingi tersangka. Selain didampingi oleh psikolog, tersangka juga akan didampingi oleh pengacara yang ditunjuk. 

Seperti diketahui, sebelumnya siswi SMP (AA) ditemukan meninggal dunia di kuburan Cina, TPU Talang Kerikil, Kecamatan Sukarami, Palembang pada Minggu (1/9/2024).

AA rupanya dihabisi oleh kekasih yang baru dikenalnya selama dua minggu (IS). Usai dihabisi, jasad AA lalu dirudapaksa oleh keempat tersangka.***

Penulis: Niawati

Editor: Annisaa Rahmah