Tuturpedia.com – Penemuan jasad wanita dalam koper di Jalan Inspeksi Kalimalang, Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, sempat membuat gempar warga sekitar.
Dikutip Tuturpedia.com, Kamis (2/5/2024), polisi pun akhirnya berhasil menangkap pelaku berinisial AARN yang telah membunuh wanita RM dan dimasukkan ke dalam koper.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih mendalami motif tersangka dengan cara memeriksa sejumlah saksi dan barang bukti yang sudah dikumpulkan.
Terkait motif pelaku pembunuhan wanita dalam koper ini, pakar psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel mengungkapkan bahwa ada dua kemungkinan pelaku menghabisi nyawa RM dan mayatnya dimasukkan dalam koper lalu dibuang.
“Kalau kita bicara motif niscaya hanya satu atau dua. Kemungkinan pertama motif emosional, berarti antara pelaku dengan korban ada muatan perasaan negatif tertentu. Entah itu amarah, entah itu dendam, sakit hati, cemburu atau perasaan-perasaan negatif lainnya,” ujar Reza.
Menurut Reza, selain latar belakang motif emosional, pelaku juga bisa jadi melakukan aksinya karena motif instrumental, di mana pelaku ingin mendapatkan manfaat tertentu dari diri korban.
“Kemungkinan lain adalah motif instrumental, bagaimana sang pelaku ingin mendapatkan manfaat tertentu dari diri korban,” lanjutnya.
Pakar psikologi forensik satu ingin mengungkapkan jika salah satu hal yang perlu dicek oleh pihak kepolisian ialah mengenai niat pelaku menghabisi korban.
“Nah persoalannya adalah apakah pelaku memang sungguh-sungguh sejak awal punya niatan untuk menghabisi korban, ataukah ini merupakan tindakan penganiayaan yang mengakibatkan orang meninggal dunia. Itu yang perlu dicek atau diinvestigasi oleh pihak kepolisian,” jelasnya.
Adapun terkait fakta bahwa korban dan pelaku ternyata memiliki hubungan yang cukup dekat sebagai rekan kerja juga ikut disorot oleh Reza.
“Jelas hitung-hitungan di atas kertas, orang yang paling mungkin menyakiti kita, paling mungkin menganiaya kita, bahkan paling mungkin untuk mencabut nyawa kita justru orang dekat,” ungkapnya.
Selain itu menurutnya, orang terdekatlah yang justru harus paling diwaspadai karena biasanya orang terdekat lebih mengetahui kebiasaan.
“Justru orang dekat yang semestinya harus paling diwaspadai, karena orang dekatlah yang tahu tentang kebiasaan kita, tahu cara-cara bagaimana menjinakkan kita, tahu bagaimana mengatasi segala kekuatan yang kita punya. Jadi orang dekatlah yang justru sekali lagi patut untuk kita waspadai,” tuturnya.***
Penulis: Niawati.
Editor: Annisaa Rahmah.