banner 728x250

Plt. Mentan Pastikan Stok Beras Cukup Hingga Akhir Tahun

Plt. Mentan memastikan stok beras masih cukup hingga akhir tahun. FOTO: Freepik.com
Plt. Mentan memastikan stok beras masih cukup hingga akhir tahun. FOTO: Freepik.com
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Pelaksana Tugas Menteri Pertanian (Plt. Mentan), Arief Prasetyo Adi memastikan stok beras dalam kondisi cukup hingga akhir tahun mendatang.

Bahkan, saat ini harga beras di Pasar Induk Cipinang berangsur-angsur telah menurun.

Meskipun begitu, Arief mengaku bahwa pemerintah akan mempersiapkan musim tanam 1 sebagai persiapan kebutuhan beras di bulan berikutnya. 

“Untuk penurunan harga beras Cipinang sudah digelontor mungkin saat ini sekitar 7000 ton angkanya sudah turun 1.000 rupiah, tetapi kita harus fokus pada persiapan produksi musim tanam 1 di bulan November dan Desember,” jelas Mentan setelah menghadiri rapat koordinasi khusus peningkatan upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Kementerian LHK, pada Senin (9/10/2023).

Dalam menghadapi cuaca ekstrem El Nino, pemerintah telah berupaya melalui kebijakan importasi yang masuk pada November mendatang.

Selain itu, pemerintah juga mempersiapkan produksi sebanyak 1,5 juta ton.

“Untuk El Nino khusus beras, Pak Presiden sudah perintahkan yang 2 juta importasi di 2023 maksimal akan datang di bulan November. Kemudian beliau juga menyampaikan lagi karena kita sudah identifikasi sudah diperintahkan oleh beliau untuk menambah satu setengah jutaan lagi,” ungkap Plt. Mentan.

Sedangkan, upaya Kementerian Pertanian dalam mengantisipasi kebakaran hutan juga telah dilakukan lewat pembentukan kelompok tani peduli yang hingga saat ini telah mencapai 3.181 personil yang tersebar di 8 provinsi di Indonesia.

“Berikutnya kami menyiapkan fasilitas pompa sebanyak 545 unit yang tersebar di Jambi 150 unit di Sumatera Selatan 96 unit, Kalimantan Timur 60 unit dan beberapa wilayah lainya,” jelasnya.

Sebelum itu, Mahfud MD selaku Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) menyatakan bahwa fenomena El Nino menyebabkan peningkatan hot spot di beberapa titik.

Oleh karena itu, kebakaran tahun ini lebih tinggi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Namun, apabila dibandingkan dengan fenomena El Nino pada 2019, titik api atau kebakaran hutan di tahun ini masih lebih rendah.

Meskipun begitu, pihak yang berwenang akan terus memonitor titik-titik api tersebut.

“Kita akan terus memonitoring hot spot yang meningkat, meskipun tidak selamanya hot spot menjadi fire spot,” tambahnya.***

Penulis: Ixora F

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses