Jateng, Tuturpedia.com – Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Pelayanan Listrik (ULP) Blora dan Cepu, Jawa Tengah mengingatkan masyarakat terkait bahaya pemasangan umbul-umbul di dekat jaringan listrik.
Hal tersebut berkenaan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia (RI) pada Sabtu (17/8/2024) mendatang. Di mana masyarakat memasang baliho, bendera, hingga umbul-umbul.
Manajer PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Blora, Setyo Karminto pada awak media Tuturpedia kemudian menyampaikan pentingnya menjaga jarak aman minimal 3 meter dari jaringan listrik saat memasang umbul-umbul atau dekorasi serupa.
“PLN ULP Blora dan Cepu terus berupaya menjaga kehandalan dan keamanan jaringan dengan gencar melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Dan salah satunya adalah membuat imbauan kepada masyarakat supaya tidak memasang umbul-umbul dekat dengan jaringan listrik PLN terutama jaringan listrik 20 KV,” ucapnya.
Menurutnya, menjaga jarak aman pada jaringan tenaga listrik merupakan salah satu upaya dalam mewujudkan kondisi ketenagalistrikan yang andal, aman dari bahaya bagi makhluk hidup dan ramah lingkungan, terutama pada momen kemeriahan bulan Agustus ini.
“Kami mengingatkan agar selalu memperhatikan jarak aman. Memasang pernak-pernik hiasan terlalu dekat dengan jaringan listrik berdampak buruk karena selain membahayakan masyarakat sekitar dan masyarakat yang melintas, juga bisa menyebabkan terganggunya aliran listrik. Bambu yang mengenai jaringan listrik dapat menyebabkan korsleting sehingga listrik padam,” ungkapnya.
Sebagai tindakan pencegahan langsung di lapangan, PLN akan menerjunkan tim untuk melakukan inspeksi potensi bahaya jaringan listrik dari pemasangan umbul-umbul, bendera, lampu hias, hingga spanduk di jalur utama distribusi listrik.
“Jika ditemukan potensi bahaya, kami akan mengambil tindakan penertiban dan edukasi kepada masyarakat terkait,” terangnya.
Selain itu, PLN ULP Blora dan Cepu juga mendukung upaya menjaga keandalan pasokan listrik selama peringatan HUT ke-79 RI. Bahkan, upaya pemeliharaan rutin dilakukan secara intensif, mulai dari gardu distribusi hingga pemangkasan pohon di sekitar jaringan yang berpotensi menyentuh jaringan.
“Jadi, kami melakukan pemangkasan dan pemotongan pohon dekat jaringan listrik 20 KV. Kemudian pemeliharaan peralatan dan perlengkapan proteksi yang dilakukan tim PDKB (pekerjaan dalam keadaan bertegangan) supaya tidak mengganggu pelayanan kelistrikan masyarakat tetap nyala,” bebernya.
Sebagai upaya menjaga keselamatan dan mencegah gangguan, inspeksi rutin telah dilakukan secara menyeluruh di seluruh jaringan listrik PLN.
“Jadi kami, melakukan patroli di venue-venue acara 17 Agustus oleh tim unit reaksi cepat PLN dan memastikan pasokan kelistrikan memadai serta ada backup genset maupun UPS,” tuturnya.
Terakhir, pihaknya menegaskan bahwa kegiatan yang mengganggu jaringan listrik selain membahayakan juga dapat menyebabkan padam listrik yang pemulihannya membutuhkan waktu lama. Petugas harus menelusuri sepanjang jaringan untuk mencari titik gangguan.
“Untuk mencegah berbagai hal yang tidak diinginkan, mari jaga jaringan listrik demi kemanan dan kenyamanan bersama. Apabila ada yang melakukan tindakan membahayakan jaringan listrik maka peringatkan, hentikan, dan laporkan melalui Aplikasi PLN Mobile,” imbuhnya.***
Kontributor Jawa Tengah: Lilik Yuliantoro
Editor: Annisaa Rahmah
