banner 728x250

PKS Jika Menang Pemilu: Ibu Kota Tetap di Jakarta, IKN Pusat Pertumbuhan Ekonomi

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu (tengah) sampaikan ibu kota tetap di Jakarta jika PKS menang Pemilu 2024. Foto: Tangkapan layar YouTube PKS TV.
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu (tengah) sampaikan ibu kota tetap di Jakarta jika PKS menang Pemilu 2024. Foto: Tangkapan layar YouTube PKS TV.
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu menyatakan keinginan partainya untuk mempertahankan Ibu Kota DKI Jakarta sebagai ibu kota negara RI.

PKS dengan lantang menolak pemindahan ibu kota ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Pulau Kalimantan. 

“Terkait dengan IKN, kalau Allah takdirkan PKS menang maka kita akan menginisiasi bahwa ibu kota RI tetap di Jakarta,” kata Syaikhu saat Kick Off Kampanye Nasional PKS di Depok, Minggu (26/11/2023).

Menurut dia, IKN lebih cocok dijadikan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, ketimbang menjadi ibu kota negara.

Apalagi menurutnya, IKN sudah melalui tahap pembangunan. Syaikhu juga memberikan ide pembangunan IKN dengan konsep green building.

Alasannya karena mega proyek IKN berada di tanah Kalimantan yang hijau dan menjadi paru-paru dunia.

“Lalu bagaimana dengan yang sekarang dibangun di Kalimantan, tetap ya, itu akan kami jadikan pusat pertumbuhan ekonomi, dengan konsep green economy, karena di sana memang paru-paru Indonesia dan juga diakui sebagai paru-paru dunia,” tuturnya.

PKS memandang perlunya pelestarian lingkungan hidup dan merawat ekologi demi generasi penerus bangsa. Dalam hal ini Pulau Kalimantan sebagai paru-paru dunia sebagai pusat pertumbuhan ekonomi hijau. 

Jakarta Masih Layak Jadi Ibu Kota

Syaikhu menilai, Jakarta masih layak menyandang status sebagai ibu kota Indonesia. Hal ini terkait dengan sejarah Jakarta, yang sejak dulu menjadi tempat bersejarah bagi Indonesia. 

“DKI Jakarta tempat di mana Ir. Soekarno-Moh. Hatta mengumandangkan proklamasi kemerdekaan dan peristiwa bersejarah bangsa lainnya ini dilahirkan. Tentu aspek historis ini harus menjadi pertimbangan penting bagaimana ibu kota negara ditempatkan,” tutur Syaikhu. 

Lebih lanjut, Syaikhu menjelaskan ibu kota negara mewarisi nilai-nilai historis bangsa yang tidak mungkin bisa diabaikan dalam rangka membangun jiwa nasionalisme. 

Dari sudut pandang Pembangunan PKS, menghadirkan pemerataan pembangunan bukan dengan memindahkan ibu kota, melainkan dengan membangun pusat ekonomi di kota kecil. 

“Pemerataan pembangunan bukan dilakukan dengan memindahkan ibu kota, tetapi dengan membangun pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru berdasarkan keunggulan daya saing masing-masing wilayah. Membuat kota-kota menengah menjadi kota besar, dan kota-kota kecil menjadi kota-kota menengah. Membangun desa yang maju sebagai penopang kemajuan pembangunan kota,” ujar Syaikhu.***

Penulis: Angghi Novita

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses