banner 728x250

PKB Kota Semarang Temukan Dugaan Penggelembungan Suara di Tembalang

PKB Kota Semarang menemukan dugaan penggelembungan suara di Tembalang. Foto: Dok. Alan Henry
PKB Kota Semarang menemukan dugaan penggelembungan suara di Tembalang. Foto: Dok. Alan Henry
banner 120x600
banner 468x60

Semarang, Tuturpedia.com – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menemukan dugaan adanya penggelembungan suara saat perhitungan rekapitulasi surat suara di Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Dewan Tanfidz DPC PKB Kota Semarang, Shodri saat hadir langsung di Kecamatan Tembalang pada Rabu (28/2/2024) malam

“Jadi, semalam saya hadir di Kecamatan Tembalang. Di sana diadakan pleno untuk tabulasi tingkat kecamatan. Sempat diberhentikan dikarenakan ada ketidaksinkronan data yang di Sirekap dan data yang di fisik,” ucap Sodri di Kantor Fraksi PKB DPRD Kota Semarang, Kamis (29/2/2024)

Menurut dugaan, Shodri mengatakan ada unsur kesengajaan karena ada penggelembungan suara yang dinilai tidak normatif, yakni sekitar 5.000 suara.

Yang mana, kejadian tersebut diduga terjadi merata di seluruh tempat pemungutan suara (TPS) se-Kecamatan Tembalang.

Adapun jumlah dugaan penggelembungan suara setiap TPS ini bervariatif, mulai dari 15 hingga 20 suara.

“Padahal TPSnya ada 513. Jadi, hampir rata setiap TPS ada penggelebungan suara,” ujarnya.

“Penggelembuangan di salah satu partai, saya tidak menyebutkan. Yang jelas kami akan mengoreksi penyelenggara pemilu karena bisa terjadi penggelembungan dan larinya suara dari yang semula suara tidak sah menjadi suara sah, tidak bertuan menjadi bertuan,” jelasnya.

Shodri pun melanjutkan, kejadian ini menjadi peringatan bagi penyelenggara pemilu di Kota Semarang. Dia tidak ingin Pemilu 2024 di ibu Kota Jawa Tengah ini dinodai oknum tidak bertanggung jawab.

Kemudian, ia mengingatkan akan adanya konsekuensi hukum yang bisa diterapkan apabila dugaan ini benar. 

“Sangat tidak logis di semua TPS. Ada penggelembungan suara, mungkin kalau gelembungnya dua atau tiga TPS dan hanya berapa suara itu bisa kami maklumi. Sempat diskors dan dicek pencocokan data, ternyata memang betul terjadi penggelembungan,” bebernya. 

Dengan kejadian ini, dia berharap, hal serupa tidak terjadi di kecamatan lain dan diusur demi menjaga nama baik penyelenggara pemilu.***

Kontributor Kota Semarang: Alan Henry Pambuko

Editor: Annisaa Rahmah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses