Tuturpedia.com – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana akan menindak tegas apabila ada oknum yang melakukan Pungli (Pungulitan Liar) dalam jalannya program mudik gratis Lebaran 2024.
Sebab, program tersebut adalah kegiatan inisiasi pemerintah yang sama sekali tidak dipungut biaya.
Ha ini ditekankan Nana saat melepas keberangkatan bus mudik gratis, di halaman parkir Museum Purna Bakti Pertiwi TMII Jakarta, Sabtu, 6 April 2024.
“Ini tetap akan menjadi perhatian kami, bahwa program mudik gratis ini, memang betul-betul gratis. Tidak ada pungutan-pungutan. Dan kalau ada, akan kami tindak tegas,” kata Nana.
Nana membeberkan, sudah melakukan pengecekan langsung di lapangan. Menurut temuannya, ternyata tidak ada pungutan liar.
Yang terjadi adalah ada beberapa penumpang yang berinisiatif mengumpulkan uang untuk memberikan tip (uang tambahan) kepada kru bus.
Namun, ada penumpang lain yang kurang setuju dengan inisiatif tersebut sehingga dianggap ada pihak yang meminta pungli.
Atas kejadian tersebut, guna melakukan antisipasi, para panitia sudah mewanti-wanti agar kru bus tidak menerima uang dari penumpang. Panitia juga berpesan kepada penumpang agar tidak memberikan tip kepada kru bus.
Panitia mudik gratis juga sudah menyampaikan seruan melalui spanduk dan flyer yang bertuliskan “Bebas Pungli, No Gratifikasi” di sekitar area pemberangkatan.
Lebih lanjut, Nana meminta kepada para pihak agar senantiasa melaporkan kepada panitia jika ditemukan oknum yang melakukan pungli sebab keterbukaan di lapangan sangat diperlukan agar bisa ditindaklanjuti.
“Kita antisipasi dari awal. Maka saya sampaikan, dalam hal ini memang perlu keterbukaan. Jangan sampai kalau ada, diam saja. Saya minta laporkan kepada kami, laporkan kepada pengurus PPJT (Paguyuban Perantau Jawa Tengah) kalau ada pungutan-pungutan,” pesan Nana.
Di lain sisi, salah seorang peserta program mudik gratis, Mohammad Sofyan mengaku, sudah empat kali mengikuti program mudik gratis dari Pemprov Jateng.
Pemudik tujuan Donorojo, Jepara itu mengaku pernah memberikan tip kepada kru bus yang dikoordinir oleh salah satu penumpang. Pemberian tip tersebut hanya sebagai ungkapan terima kasih, karena mereka diantar pulang kampung secara gratis.
“Tidak ada (diminta uang tambahan). Itu biasanya sukarela kita sendiri. Saking senengnya, berbagilah kepada sopir,” ucap Sofyan.***
Kontributor Kota Semarang: Rizal Akbar
Editor: Nurul Huda















