banner 728x250

Pipa Balticconnector Penghubung Finlandia-Estonia Rusak, Benarkan Ulah Rusia?  

Pipa gas yang memasok energi untuk Finlandia, Estonia, dan beberapa negara lainnya rusak. FOTO: x.com/visegrad24
Pipa gas yang memasok energi untuk Finlandia, Estonia, dan beberapa negara lainnya rusak. FOTO: x.com/visegrad24
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Institut Seismologi Norwegia (NORSAR) mengatakan pihaknya mendeteksi kemungkinan adanya “ledakan” pada 8 Oktober di Laut Baltik.

Kemungkinan ini disebabkan adanya kebocoran pipa gas yang terdeteksi di jalur antara Finlandia dan Estonia. 

Dikutip dari laman Radioliberty, Rabu (11/10/23) pernyataan dari lembaga independen pada Selasa (10/10/23) tersebut muncul setelah pihak berwenang Finlandia mengatakan pipa gas bawah laut dan kabel telekomunikasi yang menghubungkan Finlandia dan Estonia mengalami kerusakan. 

Mereka juga menyebutkan kerusakan tampaknya disebabkan oleh “aktivitas eksternal.”

Hal ini pun sudah terdengar oleh Presiden Finlandia, Sauli Niinisto. Ia juga mengatakan jika kerusakan sudah ditanggapi dengan serius dan masih diselidiki penyebab pastinya. 

“Kerusakan infrastruktur bawah air telah ditanggapi dengan serius dan penyebabnya telah diselidiki sejak 8 Oktober,” kata Presiden Sauli Niinisto dalam sebuah pernyataan.

“Kemungkinan besar rusaknya pipa gas dan kabel telekomunikasi tersebut disebabkan oleh aktivitas pihak luar,” tambahnya tanpa merinci lebih lanjut.

Sementara itu, dikutip dari akun X @visegrad24, Rabu (11/10/23) Penjaga pantai Finlandia menemukan bahwa kebocoran pada pipa gas Baltic Connector terletak di Zona Ekonomi Eksklusif Finlandia.

Kemungkinan kerusakan ini dilakukan oleh Rusia yang menyerang pipa di pihak Finlandia, bukan di pihak Estonia.

Informasi lain juga datang dari Operator sistem gas Finlandia dan Estonia yang mengatakan pada 8 Oktober terlihat penurunan tekanan yang tidak biasa di pipa Balticconnector. Sebab itu mereka mematikan aliran gas dengan cepat.

Benarkah Rusia Penyebabnya?

Dikutip dari laman DailyMail, Finlandia menduga Rusia mungkin berada di balik kerusakan yang terjadi pada pipa gas utama dan kabel telepon ke negara tetangga Estonia, kata orang dalam.

Pihak berwenang Finlandia memperkirakan pipa gas Baltic Connector, serta kabel telepon sejenisnya, tidak dapat digunakan selama berbulan-bulan setelah diketahui bahwa pipa tersebut telah rusak pada 8 Oktober.

Meskipun belum ada penyebab resmi yang diumumkan, sumber pertahanan Finlandia mengatakan kepada surat kabar Iltalehti bahwa sejak awal penyelidikan mereka, pemerintah menganggap kemungkinan Rusia menyabotase pipa utama tersebut.

Dugaan tersebut hadir mengingat ketegangan yang terjadi antara Finlandia sebagai negara NATO terbaru dan Rusia.

Pada awal tahun ini, Finlandia mengusir sembilan diplomat Rusia dari negara tersebut karena diduga bekerja sama dengan intelijen Rusia.

Sementara itu tahun lalu, dilaporkan bahwa angkatan laut Finlandia dan Swedia meningkatkan persiapan mereka jikalau Rusia memutuskan untuk menyerang salah satu jaringan energi mereka.

Kapal selam dan ‘kapal penelitian’ Rusia juga dilaporkan digunakan untuk menyamarkan aktivitas spionase dan sering terlihat di lepas pantai Finlandia.

Pada Agustus kemarin, warga Finlandia yang tinggal di pantai Semenanjung Hanko dapat mengambil foto kapal selam Rusia yang bersembunyi di Teluk Finlandia, di Laut Baltik.

Kegiatan spionase yang diduga dilakukan oleh kapal-kapal Rusia, termasuk pemetaan turbin angin lepas pantai, kabel bawah air, dan infrastruktur penting lainnya.

Investigasi yang dilakukan lembaga penyiaran publik di Denmark, Norwegia, Swedia dan Finlandia juga menemukan bahwa Kremlin sering mengerahkan ‘kapal hantu’ untuk memetakan area yang berpotensi akan menimbulkan aktivitas yang mengganggu bagi Rusia.

Hingga akhirnya, 50 tersangka kapal mata-mata Rusia dikatakan telah diidentifikasi berlayar melalui perairan Nordik. Satu kapal terlihat diawaki tentara bersenjata.

Finlandia Mendapatkan Dukungan dari Negara Tetangga

Pipa Balticconnector menghubungkan Inkoo di Finlandia dan Paldiski di Estonia, yang membentang di bawah laut sepanjang 77 km (48 mil).

Pipa ini diketahui melintasi Teluk Finlandia, bagian Laut Baltik yang membentang ke arah timur menuju perairan Rusia dan berakhir di pelabuhan St Petersburg.

Dikutip dari Reuters, pipa tersebut mampu mengangkut gas hingga 7,2 juta meter kubik per hari (mcm/hari), atau 80 gigawatt jam (GWh) per hari. Sehingga mampu memenuhi sepertiga kebutuhan gas Finlandia.

Jalur pipa juga dibuka pada Desember 2019 untuk membantu mengintegrasikan pasar gas di wilayah tersebut, sehingga memberikan fleksibilitas pasokan yang lebih besar kepada Finlandia dan negara-negara Baltik seperti Estonia, Latvia, dan Lituania.

Adanya ledakan dan kerusakan pada Pipa Balticconnector menarik simpati dari negara-negara tetangga Finlandia. 

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menulis di X, bahwa ia telah berbicara dengan Presiden Finlandia mengenai kerusakan yang terjadi.

Ia juga mengatakan NATO berbagi informasi dan “siap mendukung Sekutu yang berkepentingan.”

Finlandia dan Estonia adalah negara anggota NATO, insiden pipa ini kemungkinan akan dimasukkan dalam agenda pertemuan para menteri pertahanan NATO di Brussels minggu ini.

Menteri Luar Negeri Swedia, Tobias Billström, mengatakan: ‘Swedia mendukung rekan-rekan Nordik-Baltik kami dan siap menawarkan bantuan apa pun terkait kerusakan infrastruktur bawah laut.’

Presiden Latvia, Edgars Rinkēvičs, juga memberikan dukungan pada Finlandia. Ia menyampaikan rasa prihatinnya atas kejadian yang terjadi dan terus menantikan hasil penyelidikan dari pemerintahan Finlandia. 

Diketahui hingga saat ini belum ada pernyataan resmi terkait penyebab dan siapa yang bertanggung jawab atas kerusakan Pipa Balticconnector.***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses