Semarang, Tuturpedia.com – Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Agung Budi Margono, Rahajeng Widyaswari (PDIP), dan beberapa nama lain diperkirakan akan menjadi pendatang baru yang turut bersaing sebagai calon anggota DPR RI tahun 2024.
Yaitu calon anggota DPR RI tahun 2024 dari Dapil Jateng 1, yang meliputi Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Salatiga, dan Kabupaten Kendal.
Selain nama-nama incumbent seperti Sugiono (Gerindra), Mochamad Herviano Widyatama (PDIP), AS Sukawijaya atau Yoyok Sukawi (Demokrat), nama-nama pendatang baru berpeluang besar melangkah ke Senayan.
Hasil tersebut diperoleh dari Focus Group Discussion (FGD) Forum Media Online Kota Semarang (Fomos) di salah satu hotel di Kota Semarang, pada Jumat, 2 Februari 2024.
Sebagaimana diketahui, pemilihan calon legislatif di daerah pemilihan (Dapil 1) Jawa Tengah sering disebut dapil neraka. Sebab, tercantum nama-nama populer yang berebut 8 kursi DPR RI.
Di antaranya ada berbagai nama incumbent atau petahana, yakni Alamuddin Dimyati Rois (PKB), Sugiono (Gerindra), Tuti Nusandari Roosdiono (PDI), Mochamad Herviano Widyatama (PDIP), A Mujib Rohmad (Golkar), Fadholi (Nasdem), Wisnu Wijaya Adi Putra (PKS), dan AS Sukawijaya alias Yoyok Sukawi (Demokrat).
Selain nama-nama di atas, masih ada kemungkinan munculnya pendatang baru dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), kemudian mantan Wali Kota Semarang, Sukawi Sutarip, mantan Bupati Kendal, Widya Kandi Susanti yang turut meramaikan persaingan di dapil ini.
Menurut pengaman politik Undip, Dzunuwanus Ghulam Manar menyebutkan jika persaingan di dapil ini memang cukup panas.
Nama-nama baru pun kemungkinan bisa muncul untuk melenggang ke Senayan demi menggantikan para petahana. Walaupun secara komposisi kursi partai dan jumlahnya, tidak akan jauh berbeda dari hasil Pemilu 2019 lalu.
“Partai Nasionalis di dapil 1 Jawa Tengah masih leading. Punya loyalis yang cukup loyal, tapi petahana tentu punya keunggulan,” ucap Ghulam.
Di sisi lain, pengamat politik UIN yaitu M Kholidul Adib menerangkan, Dapil Jawa Tengah 1 masih didominasi partai yang sekarang ini menduduki kursi parlemen.
Sebagai informasi, Pemilu 2019 lalu menghasilkan pileg dapil 1 yang menempatkan PDIP dengan dua kursi, Gerindra satu kursi, Golkar satu kursi, PKB satu kursi, Demokrat satu kursi, NasDem satu kursi, dan PKS satu kursi.
Lebih lanjut, dikatakan bahwa PDIP berpeluang memperoleh dua kursi. Sebab, terdapat pendatang baru yang memiliki kekuatan yaitu Rahajeng Widyaswari yang merupakan putri Tjahjo Kumolo dan Samuel Wattimena.
Selain itu, Partai Gerindra juga diprediksi bisa mendapatkan satu kursi dari Dapil Jateng 1.
“Sugiono mungkin tetap menang, karena memiliki basis massa yang jelas,” tuturnya.
Kuda Hitam
Lain dari pada itu,Darmawan Iskandar selaku Humas Aksara Consulting menuturkan, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bisa saja menjadi partai kuda hitam di Dapil 1 Jateng jika partai yang dipimpin Kaesang Pangarep itu lolos parliamentary threshold (PT) atau ambang batas parlemen.
‘’Posisi PSI yang dipimpin anak Presiden Jokowi bisa jadi kuda hitam, underdog, yang mengancam caleg partai lain. Kalau mereka lolos PT, maka diprediksi akan merebut satu kursi di dapil ini. Siapa yang kalah, ini tentu sangat ketat susah diprediksi,’’ ujar Darmawan Iskandar.
Menurut prediksi Darmawan, ada kemungkinan PDIP meraih dua kursi, Golkar satu kursi, PKS satu kursi, PKB 1 kursi, Gerindra 1 kursi, dan Golkar 1 kursi. Sedangkan PSI, NasDem, dan Demokrat akan saling berebut dua jatah kursi terakhir.
‘’Untuk caleg Gerindra, Sugiono saya yakin bisa mempertahankan kursinya melaju di Senayan, meski ada pesaing kuat di partainya seperti Jamal Mirdad dan Irma Susanti. Walaupun dia jarang turun ke dapil karena pengurus DPP, tapi struktur partai khususnya di DPC sudah dipegang untuk mengawal suaranya. Apalagi posisinya sebagai elite, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra,’’ ungkap Darmawan.
Anggota Bawaslu, M Rofiudin membeberkan, Dapil Jateng 1 memiliki 2,9 juta pemilih yang masuk DPT. Rinciannya, Kota Semarang 1,2 juta pemilih, Kabupaten Semarang 800 ribu, Kendal 796 ribu, dan Salatiga 146 ribu.
‘’Yang menarik, jumlah pemilih yang masuk DPT tambahan (DPTb) di Jateng 1 cukup banyak, bahkan sampai antre. Saya tidak tahu kenapa? Mungkin ini terkait strategi partai politik untuk meloloskan calegnya di dapil tertentu,’’ sebut Rofiudin.
Daftar Pemilih Tambahan atau DPTB ialah daftar pemilih yang telah terdaftar dalam DPT di suatu TPS yang karena keadaan tertentu pemilih tidak dapat menggunakan haknya untuk memilih di TPS tempat yang bersangkutan terdaftar dan memberikan suara di TPS lain.***
Kontributor Kota Semarang: Alan Henry Pambuko
Editor: Annisaa Rahmah















