Tuturpedia.com – Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan pidato perdananya sebagai kepala negara dalam forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Rio de Janeiro, Brasil, Selasa (19/11/2024). Prabowo menyebut kelaparan dan kemiskinan merupakan masalah utama di Indonesia.
“Saya baru saja terpilih sebagai presiden negara ke-4 terbesar di dunia. Negara kami (Indonesia) memiliki populasi penduduk terbesar ke-4 di dunia. Oleh karena itu, kelaparan dan kemiskinan merupakan masalah nyata bagi kami setiap hari,” ujar Prabowo di depan para pemimpin negara peserta KTT G20.
Kepala Negara menyebut, sebanyak 25 persen anak-anak Indonesia mengalami kelaparan setiap harinya.
“Kami punya sekitar 25 persen anak-anak yang kelaparan setiap harinya. Karena itu, saya terpilih untuk fokus menyelesaikan masalah kemiskinan dan kelaparan di Indonesia, salah satunya dengan mengalokasikan anggaran yang sangat besar di sektor pendidikan,” lanjut Prabowo.
Untuk mengatasi masalah kemiskinan dan kelaparan, Prabowo fokus mendorong sektor pendidikan. Ia meyakini, pendidikan akan membawa Indonesia keluar dari jurang kemiskinan dan memberikan kehidupan lebih baik bagi masyarakat.
Prabowo kemudian menjelaskan komitmennya dalam membuat program makan siang bergizi gratis untuk anak-anak Indonesia.
“Makanan gratis untuk anak-anak kita merupakan bagian penting dari strategi kami. Ini juga merupakan bagian dari pemberdayaan kaum muda kita agar dapat memahami manfaat pendidikan. Kami sangat optimis bahwa kami dapat mengatasi kelaparan di Indonesia,” terangnya.
Dalam pidatonya, Prabowo juga menyampaikan rencana konkret untuk mencapai ketahanan pangan dan energi di Indonesia. Ia optimis, pemerintahannya dapat mengatasi masalah kelaparan dalam tiga tahun ke depan.
“Kami akan mandiri dari sisi energi dalam empat tahun dan dalam lima tahun kami percaya diri dapat berkontribusi pada Aliansi Global Melawan Kemiskinan dan Kelaparan,” ucap Presiden.
Turut mendampingi Presiden Prabowo dalam KTT ini adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.***
Penulis: Angghi Novita
Editor: Annisaa Rahmah
