Tuturpedia.com – Turnamen Piala Afrika 2023 telah berlangsung sejak Sabtu, 13 Januari 2024 dan tak pelak jadi pusat perhatian para penikmat sepak bola di Benua Ibu.
Hanya saja, laporan terkini menunjukkan bahwa para penggemar mengalami kesulitan untuk mendapatkan tiket pertandingan Piala Afrika 2023.
Padahal, sederet laga berlangsung dalam kondisi stadion hanya setengah terisi.
Berdasarkan laporan dari Associated Press pada Rabu (17/1/2024), Konfederasi Piala Afrika alias CAF selaku penyelenggara Piala Afrika 2023 telah mengakui adanya masalah ticketing untuk pertandingan pembuka.
“Meskipun ada beberapa masalah cetak (tiket) pada hari pertama Piala Afrika karena pembelian tiket fisik berkelompok di menit terakhir, sistem tiket telah disesuaikan untuk melayani permintaan pembelian serupa,” demikian bunyi pernyataan resmi CAF.
Meski demikian, penyelenggara masih gagal mengatasi masalah yang menyebabkan mengapa penonton tidak bisa memenuhi kapasitas stadion untuk laga-laga lainnya.
Menurut informasi yang diperoleh Tuturpedia.com, CAF menyebutkan bahwa sistem tiket berfungsi dengan baik dan lebih dari 60 persen tiket terjual secara online.
Hanya saja, kenyataan di lapangan menunjukkan hal yang berbeda. Pertandingan pembuka antara sang tuan rumah, Pantai Gading, melawan Guinea Bissau yang berlangsung di Alassane Ouattara Stadium nyatanya tidak terisi penuh. Padahal, stadion tersebut berkapasitas 60.000 orang.
Menanggapi hal tersebut, panitia penyelenggara Piala Afrika 2023 menjelaskan bahwa kursi-kursi kosong pada laga tersebut memang sengaja dikosongkan lantaran merupakan “kursi mati”, alias dead seats. Artinya, kursi-kursi itu dikosongkan karena visibilitas atau tingkat keamanannya yang kurang.
Apabila mengecualikan kursi mati, kapasitas Alassane Ouattara Stadium pun menjadi 50.786 saja.
Akan tetapi, pada pertandingan berikutnya kala Nigeria dan Equatorial Guinea berjumpa di stadion yang sama, jumlah penonton di stadion bahkan di bawah 10.000.
Pemandangan serupa juga terlihat di Felix Houphouet-Boigny Stadium yang menjadi venue pertemuan antara Mesir dan Mozambik, serta Ghana dan Cape Verde, pada Minggu (14/1/2024).
Insiden nyaris saja terjadi pada hari Senin (15/1/2024) waktu setempat di Yamoussoukro saat Kamerun dan Ghana akan bertanding.
Pasalnya, penggemar kedua tim tersebut tidak bisa masuk ke dalam stadion meskipun masih ada banyak kursi kosong.
Rabu (17/1/2024), CAF menyatakan diri sebagai pihak yang bertanggung jawab atas penjualan tiket. Bersama dengan panitia penyelenggara mendorong penonton setempat untuk melakukan pembelian tiket fisik di 51 titik yang tersebar di penjuru Pantai Gading.***
Penulis: K Safira
Editor: Annisaa Rahmah
Respon (1)