banner 728x250
Travel  

Pesawat Rombongan Jemaah Haji Alami Kerusakan Mesin, Ini Tanggapan Kemenag

Tanggapan Kemenag terkait pesawat Garuda yang terbakar saat bawa jemaah haji. Foto: Laman Garuda Indonesia
Pihak Garuda Indonesia minta maaf atas penerbangan haji Embarkasi Solo yang delay. Foto: Laman Garuda Indonesia
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Pesawat Garuda Indonesia yang menerbangkan jemaah haji kelompok terbang (kloter) lima yakni dari Embarkasi Makassar (UPG-05) melakukan putar balik ke landasan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar dikarenakan terjadi kerusakan salah satu mesin.

Video pesawat yang mengalami kerusakan itu pun viral dan banyak dibagikan di media sosial.

Dikutip Tururpedia.com dari laman kemenag.go.id pada Kamis (16/5/2024), Kementerian Agama (Kemenag) menyayangkan hal tersebut dan meminta pihak maskapai Garuda Indonesia agar bisa lebih profesional.

Diketahui pesawat Garuda dengan kode GIA 1105 tersebut membawa 450 jemaah haji asal Gowa.

Pesawat melakukan lepas landas pada sekitar pukul 15.30 WITA dan mendarat kembali di Bandara Sultan Hasanuddin pada pukul 17.15 WITA. Sebelum mendarat, pesawat juga sempat berputar-putar untuk mengurangi bahan bakar.

“Garuda Indonesia sudah menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa ini kepada jemaah dan Kementerian Agama. Kami menghargai permintaan maaf yang disampaikan. Tapi kita menyayangkan adanya peristiwa kerusakan mesin pesawat dalam penerbangan haji. Garuda Indonesia harus professional karena ini berkaitan dengan keselamatan penerbangan jemaah. Kita minta kejadian seperti ini tidak terulang,” tutur Juru Bicara Kementerian Agama, Anna Hasbie.

Sebelumnya, Kemenag juga telah menggelar rapat koordinasi guna memberikan respons cepat terkait masalah penerbangan tersebut beserta dampak yang ditimbulkan.

“Kita telah memberikan teguran keras kepada Garuda Indonesia,” lanjut Anna.

Lebih lanjut, Anna menyebut bahwa jemaah haji yang mendarat di Bandara Sultan Hasanuddin langsung dievakuasi ke Asrama Haji Embarkasi Sudiang Makassar. Para jemaah kemudian dikumpulkan di Aula Asrama Haji untuk beristirahat sembari menunggu jadwal penerbangan selanjutnya.

Anna pun meminta pihak maskapai agar bisa lebih memperhatikan kesiapan armadanya untuk menerbangkan para jemaah haji Indonesia.

“Kami minta Garuda Indonesia memegang komitmen akan keamanan dan keselamatan dengan mempersiapkan pesawat sebaik mungkin dari jauh-jauh hari. Sehingga tidak mengacaukan rencana perjalanan jemaah yang sudah disusun. Sebab, perubahan jadwal atau penggantian pesawat yang mendadak akan berdampak sistemik, termasuk berkenaan dengan penempatan hotel, transportasi, dan konsumsi jemaah di Madinah,” tegas Anna.

“Kami minta Garuda siapkan mitigasi secara menyeluruh dan langkah antisipasi. Kami minta jadwal penerbangan harus tetap sama, tidak berubah karena ini bisa menyebabkan efek domino,” pungkasnya.***

Penulis: Sri Sulistiyani.

Editor: Annisaa Rahmah.