Indeks

Perusakan Terowongan oleh Israel dengan Air Laut Merusak Kualitas Sisa Sumber Air Bersih di Palestina

Aliran air laut di terowongan Palestina merusak kualitas air bersih. Foto: Freepik.com/freepik

Tuturpedia.com – Lebih dari 2 juta orang di Palestina berada dalam risiko karena kehabisan air. 

Hal ini disebabkan oleh terhalangnya pasokan kemanusiaan yang diizinkan masuk ke Gaza selama invasi berlangsung. Hal ini juga diperparah dengan pabrik air dan jaringan air bersih umum di Palestina yang sudah berhenti berfungsi.

Keadaan ini pun memaksa masyarakat untuk menggunakan air kotor dari sumur, sehingga meningkatkan risiko penyakit yang ditularkan melalui air.

Bukan hanya air, masyarakat Palestina juga dihadapkan dengan kurangnya pasokan listrik yang menyebabkan aktivitas medis menurun.

“Ini sudah menjadi masalah hidup dan mati. Itu adalah suatu keharusan; bahan bakar perlu dikirim sekarang ke Gaza agar air tersedia bagi 2 juta orang,” kata Philippe Lazzarini, Komisaris Jenderal UNRWA.

Aliran air laut merusak sisa sumber air di Palestina

Dikutip dari laman Al Jazeera, Minggu (4/2/24) Israel minggu ini mengonfirmasi bahwa pasukannya memompa air laut ke dalam jaringan terowongan di Gaza. 

Metode ini menurut para aktivis lingkungan hidup dapat melanggar hukum internasional dan menyebabkan konsekuensi jangka panjang yang mengerikan di wilayah Palestina. 

Laporan media dari awal Desember mengatakan bahwa pasukan Israel telah membanjiri terowongan dengan air laut di Gaza menggunakan sekitar lima hingga tujuh pompa air besar. 

Analis lingkungan pun memperingatkan bahwa banjir di terowongan dapat merusak akuifer yang menyimpan air tanah di Gaza yang menjadi sumber kehidupan bagi 2,3 juta penduduk Gaza.

Memompa air laut ke dalam terowongan sepanjang ratusan kilometer yang tertanam di tanah berpasir dan berpori di Gaza kemungkinan besar akan menyebabkan air asin meresap ke dalam sumber air, sehingga menghancurkan air yang biasanya digunakan untuk minum, memasak. dan irigasi.

Hingga saat ini, hampir dua juta warga Palestina di Gaza terpaksa meminum air payau yang tidak diolah. Perempuan meminum pil untuk menunda menstruasi karena kekurangan air dan pembalut.

Tentu hal ini dapat meningkatkan penyakit yang ditularkan melalui air. Menurut laporan Kementerian Kesehatan di Palestina, ada kenaikan sebanyak 25 kali lipat penderita penyakit disentri pada 2023 kemarin. Sebab, kebanyakan yang menderita penyakit tersebut adalah abak-anak.***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Nurul Huda

Exit mobile version