Tuturpedia.com – Babak baru perundingan gencatan senjata dan pertukaran tahanan di Gaza telah dimulai sejak Kamis (15/8/2024) di Ibu Kota Qatar, Doha. masih dengan tujuan yang sama, hal ini dimaksudkan untuk mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas terkait invasi yang masih terus berlangsung di Palestina.
Pembicaraan tersebut dihadiri oleh Direktur CIA William Burns, Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman, Kepala Intelijen Mesir Jenderal Abbas Kamel, dan Kepala Mossad Israel David Barnea.
Namun, menurut laporan laman The Washington Post pada hari Rabu (14/8/2024) kemarin, Ghazi Hamad, yang merupakan anggota tim perunding kelompok tersebut mengatakan jika Hamas akan absen dalam perundingan tersebut.
Dikutip dari laman Anadolu Ajansi, Jumat (16/8/2024) Hamas mengatakan pada hari Rabu (14/8/2024) bahwa mereka akan bergabung dengan perundingan gencatan senjata dan pertukaran sandera di Gaza yang akan datang jika mendapat komitmen yang jelas dari Israel mengenai implementasi proposal yang didukung Presiden AS Joe Biden.
Selama berbulan-bulan, Mesir, Qatar dan AS telah berusaha mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk memastikan pertukaran tahanan dan gencatan senjata serta mengizinkan bantuan kemanusiaan memasuki Jalur Gaza.
Joe Biden, selaku Presiden Amerika Serikat yang memegang peran penting dalam perundingan ini juga sejak bulan Mei 2024 yang lalu telah mengajukan perjanjian tiga fase melalui Israel.
Perjanjian tiga fase tersebut dimaksudkan untuk mengakhiri permusuhan di Gaza dan menjamin pembebasan sandera yang ditahan di wilayah pesisir tersebut. Rencana tersebut mencakup gencatan senjata, pertukaran sandera-tahanan, dan rekonstruksi Gaza.
Namun sayangnya, upaya mediasi terhenti karena penolakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk memenuhi tuntutan Hamas untuk menghentikan perang. Hal ini pun mendapatkan kecaman keras dari pihak Internasional dan juga Joe Biden sendiri.
Invasi yang dilakukan Israel ke seluruh wilayah Palestina dinilai telah mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB. Israel juga menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Israel juga dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang memerintahkan mereka untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah
Hingga saat ini, invasi Israel telah menewaskan lebih dari 40.000 orang dan melukai lebih dari 92.400 lainnya. Sebagian besar korban merupakan perempuan dan anak-anak.***
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Annisaa Rahmah