Tuturpedia.com – Dua pasangan bakal calon gubernur (cagub) dan bakal calon wakil gubernur (cawagub) resmi mendaftarkan diri mengikuti Pilkada Banten 2024.
Pasangan calon (paslon) Airin Rachmi Diany dan Ade Sumardi mendaftarkan diri sebagai cagub-cawagub ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten, Rabu (28/8/2024). Keduanya didukung oleh parpol PDI Perjuangan (PDIP), Golkar, PBB, Gelora, Umat, Buruh, dan PKN pada Pilkada Banten 2024.
Sementara, paslon Andra Soni dan Achmad Dimyati Natakusumah mendaftar ke KPU Provinsi Banten pada Kamis (29/8/2024). Keduanya mendapat dukungan resmi dari Partai Gerindra, PKS, PKB, NasDem, PAN, Garuda, Demokrat, PSI, dan PPP.
Berikut profil bakal calon Gubernur Banten dalam Pilkada Banten 2024:
1. Airin Rachmi Diany
Nama Airin Rachmi Diany sudah tidak asing lagi bagi warga Tangerang Selatan. Perempuan kelahiran Banjar, 28 Agustus 1976 ini menjadi Wali Kota Tangerang Selatan pertama sejak berdirinya kota tersebut tahun 2008. Airin mengemban jabatan ini selama dua periode, yakni tahun 2011–2016 dan 2016–2021.
Sosok Airin adalah gambaran praktik politik dinasti, yang langgeng di Provinsi Banten. Ia adalah ipar dari mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, yang tersandung kasus korupsi pengadaan alat kesehatan di Banten, serta suap hakim MK.
Suami Airin, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan juga tersandung korupsi bersama sang kakak, Ratu Atut Chosiyah.
Airin memiliki latar belakang pendidikan di bidang hukum dan kenotarisan. Ia memulai karier sebagai asisten notaris, menjadi notaris, hingga Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) di Kabupaten Tangerang.
Dia lalu memulai karier politiknya pada tahun 2008. Airin masuk bursa sebagai calon Wakil Bupati Tangerang, tapi dikalahkan. Meski begitu, ia tak menyerah. Airin kembali maju mencalonkan diri sebagai calon wali kota pada Pilkada Kota Tangerang Selatan 2010. Saat itu, ia berpasangan dengan Benyamin Davnie.
Airin-Benyamin Davnie kemudian terpilih sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan periode 2011–2016. Keberhasilan Airin dalam pembangunan infrastruktur Tangerang Selatan membuatnya berhasil menjabat wali kota selama 2 periode. Dengan pasangan yang sama, Airin menjabat Wali Kota Tangerang Selatan periode keduanya masa jabatan 2016–2021.
Pasca kepemimpinannya sebagai wali kota berakhir, ia hanya aktif di Partai Golkar. Airin pernah dilantik sebagai Ketua Kesatuan Perempuan Golkar pada 2021.
Pada pemilihan anggota legislatif (Pileg) 2024, Airin menjadi calon legislatif (caleg) DPR RI dari Partai Golkar untuk daerah pemilihan (Dapil) Banten 3, yang meliputi Tangerang, Tangerang Selatan, dan Kabupaten Tangerang.
Airin berhasil terpilih menjadi Anggota DPR RI periode 2024-2029. Saat ini, Airin mencalonkan diri sebagai bakal calon gubernur di Provinsi Banten, bersama Ade Sumardi.
2. Andra Soni
Sosok Andra Soni telah lama menjadi loyalis Partai Gerindra. Dia lahir di Payakumbuh, Sumatra Barat, pada 12 Agustus 1976 silam.
Saat ini, Andra merupakan Ketua DPRD Banten sekaligus Ketua DPD Gerindra Banten. Dibalik kesuksesannya, ternyata ada kisah masa lalu yang membuatnya tegar seperti saat ini. Bisa dibilang, kisah hidupnya di masa lalu juga membuatnya menjadi salah satu manusia yang beruntung.
Dikutip dari situs DPRD Provinsi Banten, terungkap masa kecil Andra yang lahir dari keluarga petani sederhana. Lantaran penghasilan menjadi petani tak seberapa, orang tua Andra Soni sempat beberapa kali beralih profesi.
Saat merantau ke Pekanbaru, Provinsi Riau, sang ayah menjadi seorang kuli bangunan. Andra yang saat itu masih berusia balita ikut dibawa. Profesi kuli bangunan pun tidak cukup membiayai keluarga Andra, hingga akhirnya keluarga ini menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) ke Malaysia menjadi buruh tani di kebun sawit.
Andra kemudian masuk ke sekolah, setara Sekolah Dasar (SD). Setelah lulus SD, Andra tak bisa melanjutkan pendidikannya ke jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) akibat terbentur kelengkapan dokumen. Dia pun kembali ke Indonesia dan tinggal bersama kakaknya di Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang.
Setelah tinggal bersama kakaknya, Andra melanjutkan sekolah ke salah satu SMP di Jakarta. Lantaran sering kehabisan ongkos, ia kerap menumpang untuk menginap di rumah sejawatnya.
Pemilik rumah tersebut adalah Raden Muhidin Wiranata Kusuma, putra dari Raden Aria Adipati Wiranata Kusuma yang pernah menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri pertama Indonesia.
”Itu bapak angkat saya. Dia yang melanjutkan saya sekolah sampai saya lulus SMA,” ucap Andra dikutip Tuturpedia dari laman resmi DPRD Provinsi Banten, Minggu (1/9/2024).
Setelah lulus SMA, Andra memutuskan untuk bekerja di sebuah perusahaan di Jakarta. Dia pun mengumpulkan gajinya untuk mendaftar kuliah di STIE Bhakti Pembangunan program Diploma III.
Namun di tengah jalan, perusahaan yang mempekerjakan Andra mengalami kebangkrutan akibat krisis moneter. Dia pun berpindah ke perusahaan lain dan menjadi kurir atau pengantar surat.
Kesibukan bekerja dan kuliah itu terus dilakoni Andra hingga kariernya terus meningkat dari waktu ke waktu. Mulai dari menjadi salesman, kepala cabang, hingga marketing manager.
Merasa memiliki pengalaman yang cukup, Andra pun bertekad untuk membangun perusahaan sendiri di bidang ekspedisi. Perlahan namun pasti, usaha keras Andra mulai membuahkan hasil. Perusahaan yang ia dirikan kini memiliki perwakilan di beberapa negara.
Setelah merasa kondisi ekonominya stabil, Andra memutuskan untuk terjun ke dunia politik pada Pemilu 2014 sebagai calon anggota legislatif dari Partai Gerindra. Dalam pemilu tersebut, Andra berhasil terpilih sebagai wakil rakyat. Gerindra kemudian menunjuknya sebagai Sekretaris DPD Gerindra Banten mendampingi Desmond J Mahesa.
Andra kembali mencalonkan diri dalam Pemilu 2019 melalui partai yang sama. Setelah dinyatakan lolos, Gerindra kemudian merekomendasikan Andra untuk menjadi Ketua DPRD Provinsi Banten. Dia pun dilantik pada Senin, 16 September 2019.
Lima tahun menjabat sebagai Ketua DPRD Banten, Gerindra dan Partai Demokrat resmi mengusung Andra sebagai calon gubernur untuk maju dalam Pilgub Banten 2024. Dia dipasangkan dengan kader dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Dimyati Natakusumah.***
Penulis: Angghi Novita
Editor: Annisaa Rahmah