banner 728x250
News  

Peretasan Terjadi Kembali! Sekitar 1.64 TB Data Telah Dicuri dari Situs kemhan 

Situs Kementerian Pertahanan diretas hacker. Foto: Pexels.com/Mati Mango
Situs Kementerian Pertahanan diretas hacker. Foto: Pexels.com/Mati Mango
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Lembaga Pemerintahan Indonesia kembali menjadi sasaran serangan siber dari peretas. Adalah situs Kementerian Pertahanan yang diretas dan 1.64 TB data dikabarkan telah dicuri. 

Dikutip Tuturpedia.com dari berbagai sumbe, Sabtu (4/11/2023), situs Kemhan berhasil dibobol oleh peretas dengan nama anonim ‘Two2’.

Peretas tersebut berhasil mendapat akses dari dashboard panel situs kemhan tersebut.

Peretas akun anonim “Two2” tersebut memposting di situs BreachForums berupa tangkapan layar dari dashboard situs kemhan.go.id.

Salah satu isi tangkapan layar yang diposting tersebut menunjukkan jumlah penyimpanan yang sudah dipergunakan Kemhan sebesar 1,64 TB dari 2TB penyimpanan. 

Terkait peretasan tersebut Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, Pratama Persadha, ikut angkat bicara dan menjelaskan mengenai masalah peretasan tersebut.

Menurutnya, peretasan kali ini berbeda dengan peretasan yang sudah pernah terjadi sebelumnya karena peretas tersebut menjual data yang berhasil didapatkan. 

Nah, peretasan yang terjadi kali ini hanyalah menjual akun yang bisa mengakses dashboard situs kemhan.go.id.

“Pada situs jual-beli hasil peretasan tersebut akun anonim “Two2” memang tidak membagikan sampel data dan hanya membagikan tangkapan layar dari dashboard situs serta tangkapan layar dari salah satu dokumen surat-menyurat yang ada di situs kemhan.go.id,” terang Pratama.

Sementara postingan berupa dokumen yang dibagikan si peretas tersebut bukan termasuk dokumen rahasia.

Meskipun begitu, bisa saja ada kelalaian dari pengguna website atau karyawan yang menyimpan dokumen rahasia website kemhan.go.id sehingga dapat membahayakan keamanan serta kedaulatan rakyat.

Kemhan RI menanggapi isu peretasan yang terjadi di website laman Kemhan. Menurut pihaknya, data yang dicuri oleh peretas tersebut bukanlah data sensitif.

Selain itu, menurut Edwin Adrian Sumantha mengatakan jika data yang diretas merupakan data berupa pendaftaran komponen cadangan (komcad) dan siaran pers atau PPID. 

Dia juga menyebutkan jika dokumen penting dan sensitif tak disimpan di laman tersebut.

Usai insiden peretasan tersebut, Kemhan juga menyampaikan permohonan maaf dan sebagai langkah preventif, pihak Kementerian Pertahanan RI sementara waktu menonaktifkan laman resminya usai ada peretasan. 

“Sebagai langkah preventif dan guna keperluan assessment tersebut, situs Kemhan untuk sementara dinonaktifkan,” kata Kepala Biro Humas Kemhan Brigjen Edwin Adrian Sumantha.

Untuk menangani permasalahan peretasan tersebut, kemhan menurunkan Tim Tanggap Insiden Keamanan Komputer atau Computer Security Incident Response Team (CSIRT).

Tim ini nantinya bertugas dalam mendalami peretasan dengan melakukan assessment terhadap jaringan data dan internet di lingkungan Kemhan. 

“Ini dilakukan agar tim CSIRT dapat menyelidiki dugaan peretasan data dengan lebih mendalam dan mengidentifikasi akar permasalahannya,” ujar Edwin.***

Penulis: Niawati

Editor: Nurul Huda

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses