Tuturpedia.com – Seorang pejabat pertahanan Amerika mengatakan jika Amerika Serikat dan Inggris telah melancarkan serangan terhadap militan Houthi di Yaman pada Kamis (11/1) malam.
Serangan tersebut dilakukan dengan menggunakan kapal permukaan dan kapal selam serta pesawat tempur berbasis kapal Angkatan Laut dan pesawat serang Angkatan Udara. Sasarannya mencakup lokasi radar, peluncur drone, dan lokasi penyimpanan drone.
Para saksi di Yaman pun mengkonfirmasi adanya serangan tersebut yang sudah membombardir seluruh negeri Yaman.
Serangan di Yaman tidak serta merta terjadi begitu saja. Dikutip dari laman NPR, Jumat (12/1/24) penyebab Amerika dan Inggris serang Yaman terjadi setelah lebih dari dua bulan Houthi menyerang kapal kargo internasional dan kapal perang AS di Laut Merah.
Sehingga hal ini memperluas konflik Timur Tengah yang telah dengan susah payah diatasi oleh para pejabat AS.
Sejak November, Houthi telah menargetkan kapal kargo internasional di Laut Merah. Mereka melancarkan lebih dari dua lusin serangan drone dan rudal. Beberapa serangan telah merusak kapal yang melintasi daerah tersebut dan menuju ke Israel.
Dalam keterangan tertulisnya, Presiden Biden menekankan bahwa aksi gabungan antara Amerika dan Inggris serang Yaman tersebut merupakan respons defensif terhadap tindakan Houthi.
Aksi Amerika dan Inggris serang Yaman ini pun mendapat dukungan dari Australia, Bahrain, Kanada, dan Belanda.
“Serangan yang ditargetkan ini adalah pesan yang jelas bahwa Amerika Serikat dan mitra kami tidak akan menoleransi serangan terhadap personel kami atau membiarkan pihak yang bermusuhan membahayakan kebebasan navigasi,” kata Biden.
Dikutip dari laman Al Jazeera, sebelum penyerangan terjadi, pemerintahan Biden telah mengirimkan telegram pada pihak Houthi yang menginformasikan jika adanya kemungkinan serangan balasan terhadap mereka akibat fenomena Laut merah yang juga didukung Iran selama berhari-hari.
Pihak Houthi pun diketahui akan menghadapi konsekuensi tersebut. Mereka juga menyebut serangan terhadap Yaman adalah tindakan “biadab” dan tidak ada pembenaran atas serangan tersebut.
Mereka juga bersikukuh akan terus menargetkan kapal kargo yang menuju Israel, sebagai cara mendukung kebebasan Palestina.
Houthi mengatakan saat ini sudah ada 5 lokasi yang dibombardir, yaitu pangkalan udara Al-Dailami di utara ibu kota, Sanaa, bandara di kota pelabuhan strategis Hodeidah, sebuah kamp di timur Saada, bandara di kota Taiz dan bandara dekat Hajjah.
Tingkat kerusakan belum diketahui secara pasti.dan laporan mengenai korban jiwa belum terdeteksi.***
Penulis: Anna Novita Rachim
Editor: Nurul Huda