Jateng, Tuturpedia.com – Curah hujan menurun, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Edi Widayat, mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal dan mengantisipasi penyakit menular yang biasa terjadi di peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.
Sebab, ada banyak penyakit yang berpotensi muncul ketika perubahan musim saat ini yaitu, influenza, demam, diare, muntaber, infeksi saluran pernapasan (ispa) dan batuk pilek.
“Guna mengantisipasi penyakit di musim kemarau, masyarakat diimbau untuk selalu berperilaku hidup bersih dan sehat, melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan melakukan 4M Plus, istirahat yang cukup, dan berolahraga secara teratur,” ucapnya pada awak media, Selasa (14/5/2024).
Lebih lanjut, pihaknya juga mengatakan bahwa pada kondisi air yang sedikit, konsentrasi kuman atau bakteri dan juga virus akan lebih banyak. Sementara dalam kondisi volume air yang lebih banyak, bakteri cenderung tidak terjangkau saat penggunaan air.
Selain itu, dirinya juga menjelaskan bahwa pada kondisi yang kering juga bisa memungkinkan partikel debu berterbangan di udara dan menginfeksi organ-organ tubuh manusia yang memiliki kontak dengan bagian luar seperti selaput mata, hidung, ataupun mulut.
“Saat kondisi seperti saat ini, pancaroba memang sangat memengaruhi daya tahan tubuh kita, sehingga tentunya kita harus betul-betul menjaga agar daya tahan tubuh kita ini tetap bagus, tetap fit agar tidak mudah tertular infeksi penyakit-penyakit yang masih banyak, virus, bakteri maupun yang lainnya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan ketika kondisi tubuh kurang sehat, akan lebih mudah terpapar penyakit seperti batuk, pilek, dan demam. Karena itu, disarankan sebaiknya selalu menggunakan masker.
Karena masker lebih efektif mengurangi resiko penularan dari penyakit-penyakit yang mungkin bisa ditularkan di musim pancaroba ini, karena daya tahan tubuh yang berkurang,” lanjutnya.
Maka dari itu, untuk menjaga imunitas atau daya tahan tubuh, di musim saat ini masyarakat harus benar-benar memperhatikan asupan makanan dengan gizi yang seimbang, termasuk indeks cairan tubuh.
“Jadi kondisi yang panas itu jangan sampai kemudian kita kurang minum sehingga menyebabkan heatstroke, jangan sampai terjadi heatstroke. Jadi, cukup minum kurang lebih delapan gelas dalam sehari semalam,” terangnya.
“Sedangkan untuk menambah imunitas jika memang diperlukan juga dibutuhkan tambahan asupan multivitamin sebagai suplemen terutama dengan cuaca ekstrem yang terjadi saat ini,” terangnya kembali.
Terakhir, ketika disinggung terkait dengan kondisi gerah yang saat ini juga dirasakan oleh masyarakat, dia pun memberikan jawaban secara gamblang.
“Sama halnya dengan kondisi ‘gerah’ yang dirasakan masyarakat akhir-akhir ini. Hal tersebut juga merupakan sesuatu yang umum terjadi pada periode peralihan musim hujan ke musim kemarau, sebagai kombinasi dampak pemanasan permukaan dan kelembaban yang masih relatif tinggi pada periode peralihan ini,” jelasnya.***
Adv Dinkominfo Blora
Kontributor Jawa Tengah: Lilik Yuliantoro
Editor: Nurul Huda