banner 728x250

Penjualan McDonald’s Anjlok dalam 4 Tahun Terakhir Imbas Boikot Besar-besaran

McDonald's ungkap penjualannya menurun imbas invasi Israel. Foto: pixabay.com/vijayanarasimha
McDonald's ungkap penjualannya menurun imbas invasi Israel. Foto: pixabay.com/vijayanarasimha
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Pada hari Senin (5/2/2024), pihak McDonald’s menyebutkan jika ketegangan yang sedang berlangsung di Timur Tengah memberikan dampak buruk pada bisnisnya.

Faktanya, McDonald’s melaporkan penurunan penjualan kuartal pertamanya dalam hampir empat tahun terakhir. 

Perusahaan makanan cepat saji tersebut mendapat sorotan setelah McDonald’s Israel membagikan ribuan makanan gratis kepada pasukan dan warga Israel, menyusul serangan mendadak Hamas di Israel Selatan. 

Tindakan tersebut memicu seruan untuk memboikot perusahaan tersebut sebagai protes atas pemboman Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 27.400 orang sejak Oktober lalu

Menurut data LSEG, perusahaan ini melaporkan margin operasi sebesar 45,7 persen untuk tahun 2023. Saham perusahaan turun sedikit dalam perdagangan pra-pasar yang bergejolak. 

Di segmen International Developmental Licensed Markets, McDonald’s naik 0,7 persen pada kuartal terakhir tahun 2023, jauh di bawah perkiraan pertumbuhan 5,5 persen. Diketahui, bisnis ini menyumbang 10 persen dari total pendapatan McDonald’s pada tahun 2023.

Dikutip Tuturpedia dari laman Your Basin pada Rabu (7/2/2024), angka penjualan tersebut lebih rendah dibandingkan pertumbuhan penjualan perusahaan secara keseluruhan sebesar 3,4 persen dan pertumbuhan bisnis mereka di AS dan internasional lainnya, yang masing-masing meningkat lebih dari 4 persen.

“Efek (dari perang) terhadap ketahanan pendapatan akan menjadi kekhawatiran terbesar kami, sepertinya ini akan menjadi masalah yang terus berlanjut hingga kuartal berikutnya atau bahkan dua kuartal berikutnya,” kata Brian Mulberry, salah satu pemegang saham McDonald’s.

Dilansir Tuturpedia dari Arab News, McDonald’s termasuk di antara beberapa perusahaan yang menghadapi boikot di Timur Tengah, termasuk Starbucks dan Coca Cola atas tuduhan mendukung perang Israel di Gaza.

Karena anjloknya penjualan, Starbucks juga pekan lalu menurunkan perkiraan penjualannya karena melemahnya belanja di Tiongkok dan pasar lainnya.

Selanjutnya, McDonald’s memproyeksikan margin operasi pada tahun 2024 berada pada kisaran menengah hingga tinggi sebesar 40 persen. Pihaknya juga memperkirakan akan ada lebih dari 1.600 penambahan restoran bersih pada tahun ini.

Menyusul adanya laporan penurunan penjualan, saham McDonald’s juga ikut turun 3,7 persen pada hari Senin (5/2/2024).***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Annisaa Rahmah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses