Tuturpedia.com – Warga dihebohkan dengan penemuan tujuh jenazah yang mengambang di Kali Bekasi, kawasan Jatiasih, Kota Bekasi, Minggu (22/9/2024) pagi. Ketujuh mayat tersebut rata-rata berjenis kelamin laki-laki, mengenakan kaus hitam.
Saat ini tujuh jenazah di Kali Bekasi telah dievakuasi tim Badan Penanggulanhan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi dan Palang Merah Indonesia (PMI). Para petugas memasukkan mayat-mayat tersebut ke kantong jenazah.
Rencananya tujuh jenazah itu akan di bawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk dilakukan autopsi. Polisi sekarang tengah melakukan penyelidikan.
Warga yang gempar tampak berkerumun di sekitar lokasi untuk menyaksikan proses evakuasi. Bahkan, kabar penemuan jenazah tersebut sempat diunggah salah satu akun di X, @txtdrbekasi hari Minggu (22/9/2024).
“Polisi bersama warga menemukan 7 jenazah di aliran Kali Bekasi, kawasan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat pada Minggu (22/9/2024),” demikian cuitan akun tersebut.
Sejumlah netizen berkomentar bahwa penemuan mayat tersebut diduga karena tawuran antarpelajar.
Di tempat kejadian, salah seorang warga bernama Martono mengatakan, sebelumnya polisi memang sedang melakukan patroli penangkapan anak remaja yang diduga melakukan tawuran. Sehingga besar kemungkinan, para korban menceburkan diri ke sungai, tapi tidak selamat.
“Emang ada patroli awalnya, jadi pada lari ke kali ini. Polisi juga sudah menangkap dua orang dan dari penangkapan itu diketahui memang banyak anak remaja yang terlibat tawuran itu,” ujarnya, dikutip Minggu (22/9/2024).
Sementara menurut Tugimin, Ketua RW setempat menjelaskan, total ada delapan mayat yang sudah ditemukan, tetapi hal ini masih perlu konfirmasi pihak kepolisian. Dia menyaksikan ketujuh mayat tersebut berada tepat di tengah-tengah kali dalam keadaan mengambang.
“Warga menemukan mayat pukul 5.30 WIB. Awalnya kan ditemukan tujuh, lalu tadi nambah satu lagi, jadi kalau ada pencarian lagi jumlah jenazah bisa bertambah,” jelasnya.
Tugimin menjelaskan, para korban sepertinya merupakan sesama anggota komunitas tertentu lantaran memakai jenis sepatu yang sama.
“Para jenazah berjenis kelamin laki-laki semua, dewasa semua dan lagi pula itu kayaknya komunitas karena sepatunya rata-rata sama, tapi belum tahu komunitas apa. Bajunya juga rata-rata hitam semua,” tuturnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi resmi dari pihak kepolisian lantaran proses penyelidikan masih dilakukan.***
Penulis: Angghi Novita
Editor: Annisaa Rahmah
