Tuturpedia.com – Sekelompok peneliti mengungkapkan bahwa perubahan iklim berdampak pada pemanjangan hari dan perubahan sumbu rotasi bumi. Hal ini berhubungan dengan mencairnya lapisan es bumi di Greenland dan Antartika yang menyebabkan lautan membengkak di dekat khatulistiwa, sehingga mengubah kecepatan rotasi bumi.
Selama beberapa dekade terakhir, laju hilangnya es dari wilayah kutub bumi (Greenland dan Antartika) meningkat pesat akibat pemanasan global, yang menyebabkan naiknya permukaan air laut.
Sebagian besar kelebihan air ini terakumulasi di dekat khatulistiwa, menyebabkan planet kita sedikit menggembung di bagian tengahnya. Hal ini, pada akhirnya, memperlambat perputaran planet karena lebih banyak beban yang didistribusikan lebih jauh dari pusat planet
Umumnya, satu kali rotasi bumi memakan waktu 24 jam dan setara dengan satu hari. Penambahan beberapa milidetik pada periode 24 jam dalam rotasi bumi dapat menimbulkan masalah bagi ketepatan waktu global, infrastruktur digital, dan keakuratan satelit GPS yang mengorbit planet ini.
Para peneliti yang menerbitkan makalah “The increasingly dominant role of climate change in variations in day length” di Proceedings of the National Academy of Sciences mengatakan perubahan rotasi bumi juga bisa berdampak pada perjalanan luar angkasa.
Sejak Kapan Rotasi Bumi Berputar Lebih Lambat?
Panjang hari di bumi selalu bervariasi. Sekitar 1 miliar tahun yang lalu, bumi mungkin hanya membutuhkan waktu 19 jam untuk menyelesaikan satu rotasi, sebelum melambat menjadi 24 jam seperti yang kita alami saat ini.
Rotasi bumi telah melambat selama ribuan tahun, terutama disebabkan oleh proses yang dikenal sebagai gesekan pasang surut bulan, yaitu efek gravitasi bulan pada lautan yang menarik air menjauh dari kutub. Saat ini, efek ini memperpanjang durasi satu hari di bumi sekitar 2,3 milidetik setiap abad.
Studi baru menunjukkan bahwa perubahan iklim saat ini memperpanjang waktu hidup manusia sekitar 1,3 milidetik setiap abad.
Namun, berdasarkan model suhu global saat ini, para peneliti memperkirakan bahwa suhu ini akan meningkat menjadi 2,6 milidetik per abad pada akhir abad ke-21, sehingga menjadikan perubahan iklim sebagai pengaruh terbesar terhadap perputaran bumi.
Meski begitu, bumi juga pernah berputar lebih cepat pada tahun 2020. Namun, pada tahun 2021 rotasi bumi mulai melambat lagi.***
Penulis: Anna Novita Rachim.
Editor: Annisaa Rahmah.