Tuturpedia.com – Sejumlah ilmuwan dan ahli botani internasional menyatakan bunga Rafflesia kini terancam punah.
Hal ini berdasarkan hasil penelitian mereka, yang diterbitkan di jurnal Plants, People, Planet.
Para ahli botani internasional meneliti 42 spesies Rafflesia di habitatnya, terutama di Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, dan Thailand.
Mereka melakukan penelitian demi memahami spesies tanaman ini dan status konservasinya.
Dr. Chris Thorogood, Wakil Direktur Universitas Oxford Botanic Garden dan penulis studi tersebut mengatakan, saat ini para peneliti sedang berupaya mencegah Rafflesia dari kepunahan.
“Kita sangat membutuhkan pendekatan gabungan dan lintas wilayah untuk menyelamatkan beberapa bunga paling menakjubkan di dunia, yang sebagian besar kini berada di ambang kepunahan,” ujarnya, seperti dikutip Tuturpedia.com dari AFP (21/9/2023).
“Kami memperkirakan bahwa 60 persen spesies Rafflesia menghadapi risiko kepunahan yang parah,” tulis para peneliti.
International Union for Conservation of Nature (IUCN) atau Konservasi Alam Internasional bahkan menjelaskan, salah satu spesies Rafflesia saat ini diklasifikasikan sebagai tanaman yang “sangat terancam punah.”
Bunga Rafflesia menghadapi risiko yang jauh lebih besar dibandingkan sebelumnya, lantaran semakin menciutnya habitat mereka, dan kurangnya strategi konservasi, dan rencana perlindungan.
Beberapa spesies Rafflesia bahkan lebih dulu terancam punah, sebelum sempat diteliti, kata penelitian itu. Para ilmuwan pun mendesak, agar lebih banyak penelitian terhadap tanaman unik ini.
Dunia Puji Upaya Konservasi Rafflesia di Indonesia
Bunga Rafflesia sebenarnya tergolong tanaman parasit, yang hidup pada tanaman merambat di hutan tropis.
Rafflesia tumbuh di hutan tropis kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Brunei, Malaysia, Filipina dan Thailand.
Rafflesia termasuk jenis bunga yang terbesar di dunia, dan memiliki bau khas yang tidak sedap.
Penelitian menunjukkan, Rafflesia tumbuh di wilayah yang terbatas, sehingga sangat rentan terhadap perusakan habitat.
Laporan ini juga mengapresiasi upaya konservasi terhadap Indonesia, yang berupaya melestarikan tanaman ini di kebun raya, di Jawa Barat, dan Taman Nasional di daerah Sumatera Barat.
Bunga Rafflesia seperti teka-teki, lantaran spesies bunga ini bisa muncul secara tidak terduga, dan para ahli botani hanya mempunyai keberhasilan yang minim saat menanamnya di luar lingkungan alaminya.
Sementara itu, ancaman krisis iklim semakin mengancam bunga cantik ini. Krisis iklim juga secara signifikan mengurangi keanekaragaman hayati di seluruh dunia.
Namun, pada konferensi One Ocean Summit 2022, negara-negara di dunia berjanji untuk melindungi 30 persen daratan dan lautan dunia pada 2030.
Kesepakatan ini penting untuk memperlambat hilangnya spesies dan ekosistem keragaman hayati di dunia.***
Penulis: Angghi Novita
Editor: Nurul Huda
