Tuturpedia.com – Aksi yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Yogyakarta kini ramai diperbincangkan di media sosial.
Mereka ramai menyuarakan aksi bahwa tidak sepantasnya pemimpin memperalat Mahkamah Konstitusi (MK) hingga kebijakannya yang dianggap menguntungkan segelintir orang.
Sejumlah pendukung Jokowi garis keras ramai memperbincangkan hal ini di media sosial X, seperti Dini Poedji Hardianti.
Melalui akun X @DiniHrdianti, dia menyampaikan kerisauannya terhadap sikap presiden. Terlebih sebagai pendukungnya sejak masa Pilkada DKI 2012, dia hanya inin Jokowi akhiri jabatannya dengan cara terhormat.
“Kepada yang tercinta, Bapak Presiden @jokowi, kami ini yang dulu melawan ORBA karena kami tidak ingin ada kekuasaan abadi dan kekuasaan dinasti. Kami ingin negeri ini menjadi negara demokrasi. Saya adalah pendukung bapak mulai dari Pilkada DKI 2012. Bapak salah satu pemimpin terbaik yang sudah membuat fondasi yang kuat di negeri tercinta ini. Sekadar mengingatkan, jangan menabrak konstitusi dengan memperalat MK yang akan merusak demokrasi di negeri tercinta ini,” tulisnya, seperti dikutip Tuturpedia.com pada Sabtu (7/10/2023).
Lebih lanjut, dia juga melampirkan dua buah video aksi demonstrasi di Yogyakarta yang dengan tegas mengkritisi upaya pemerintahan yang telah merusak demokrasi dengan memperalat MK demi meneguhkan kekuasaan.
Bukan hanya Dini, masih ada Gus Raharjo yang turut menyampaikan hal yang sama. Dia juga menjadi pendukung keras Jokowi dan meminta agar mantan Wali Kota Surakarta itu tergelincir di ujung masa kepemimpinannya.
“Sebagai pendukung Pak Jokowi garis keras, kita harus tetap mengingatkan. Karena jangan sampai legacy Pak Jokowi jadi buruk gara-gara pembisik yang ugal-ugalan. Kita tetap akan kenang Pak Jokowi sebagai presiden terbaik,” tulisnya @Gus_Raharjo.
Menurutnya, akan lebih indah jika Jokowi mengakhiri masa jabatannya dan akan selalu dikenang sebagai presiden terbaik yang pernah dimiliki bangsa ini.
“Semoga kabar yang saya terima itu salah. Saya tetap percaya seorang Joko Widodo yang merakyat dan tidak ada tujuan secuil pun soal kekuasaan,” tutupnya.***
Penulis: Nurul Huda
Editor: Nurul Huda