banner 728x250

Pemkot Semarang Menjadi Salah Satu dari 10 Kota dengan Indeks SPBE Tertinggi

Pemkot Semarang raih Digital Government Award SPBE Summit 2024 sebagai SPBE tertinggi. Foto: Dok. Pemkot Semarang
Pemkot Semarang raih Digital Government Award SPBE Summit 2024 sebagai SPBE tertinggi. Foto: Dok. Pemkot Semarang
banner 120x600
banner 468x60

Semarang, Tuturpedia.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mendapatkan Digital Government Award SPBE Summit 2024 sebagai satu dari 10 kota yang masuk dalam indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) tertinggi.

Penghargaan itu diumumkan dalam kegiatan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Summit 2024 dan peluncuran Government Technology (GovTech) Indonesia di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (27/5/2024). 

Presiden Jokowi secara langsung membuka kegiatan SPBE Summit 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) untuk dorong perkembangan layanan digital di setiap instansi pemerintah. 

Di bawah kepemimpinan Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, Pemerintah Kota Semarang terus berupaya mendorong digitalisasi di setiap pelayanan. Indikator inilah yang membuat Kota Semarang bisa masuk sebagai kota dengan indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) terbaik pada kategori kota. 

“Digital Government Award SPBE Summit 2024 kali ini ada 10 besar kota yang masuk dalam indeks SPBE tertinggi, salah satunya kota Semarang,” ucap Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Semarang, Soenarto. 

Tak hanya tingkat pemerintah kota, ada pula 5 kategori lainnya yakni kategori Kementerian, Kategori Lembaga, Kategori Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, dan kategori IPPD dengan Indeks SPBE Meningkat Signifikan. 

Soenarto menuturkan, untuk kategori Kota, Semarang masuk ke dalam 10 besar, kemudian untuk yang tertinggi masih dipegang oleh Kota Surabaya. Menurutnya, ada sejumlah indikator penilaian dalam Digital Government Award SPBE Summit 2024.

Seperti layanan publik berbasis elektronik, layanan administrasi pemerintah berbasis elektronik, audit TIK, penerapan manajemen SPBE, penyelenggara SPBE, teknologi informasi dan komunikasi, perencanaan strategi SPBE, hingga kebijakan internal terkait tata kelola SPBE.

“Penilaiannya dilihat dari seberapa penerapan sistem pemerintah berbasis elektronik mulai dari penguatan sistem informasi, kapabilitas SDM dan beberapa indikator lain. Itu kemudian dinilai dari tim dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi,” ujarnya.

Dirinya kemudian mengatakan bahwa program-program Pemkot Semarang mendukung penerapan SPBE. Pemkot Semarang sudah menerapkan sistem berbasis digitalisasi dan terintegrasi sehingga setiap layanan kepada masyarakat bisa diakses lewat sistem digital. 

Walaupun belum menjadi yang pertama, kata Soenarto, Pemerintah Kota Semarang berhasil menjadi 10 besar kota dengan Indeks SPBE tertinggi di antara 98 Kota di Indonesia.

“Prinsip indikator tidak melulu ada pada Diskominfo, namun secara menyeluruh pelayanan di Kota Semarang sudah berbasis elektronik, termasuk Layanan Call Center 112, Sapa Mbak Ita,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Soenarto mengatakan terkait tingkat kepatuhan dan implementasi aplikasi pusat yang diluncurkan ke daerah. Yakni seperti aplikasi Srikandi untuk surat-menyurat, hingga SIPD untuk program keuangan, ini juga menjadi indikator penilaian. 

Di sisi lain, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyampaikan, Pemkot Semarang berusaha menerapkan digitalisasi dan menerapkan sistem pemerintahan berbasis elektronik di setiap lini. 

“Kita sudah memenuhi standar layanan publik. Bahkan Kota Semarang masuk dalam 10 besar kota dengan Indeks SPBE tertinggi. Sebelumnya tidak masuk, sehingga dengan masuknya Semarang membuat kami dipanggil ke Istana Negara,” kata Wali kota Semarang, Hevearita. 

Menurutnya, ini perdana Kota Semarang mendapat penghargaan ini dan hanya peringkat 10 besar yang mendapat undangan khusus dari Kemenpan RB di Istana Negara.

“Bapak Presiden Joko Widodo banyak memberikan arahan. Termasuk arahan untuk mempermudah layanan kepada masyarakat dengan aplikasi dan digitalisasi. Tujuannya ya agar kita melayani, bukan untuk dilayani,” pungkasnya.***

Kontributor Kota Semarang: Alan Henry Pambuko.

Editor: Annisaa Rahmah.