Semarang, Tuturpedia.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dan PT. Sarana Multigriya Finansial (PT SMF) saling bekerja sama untuk berupaya mengentaskan kemiskinan.
Kolaborasi dengan PT SMF ini meliputi Pemanfaatan Data Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) serta bantuan rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), terutama di kawasan Tambak Lorok, Kecamatan Semarang Utara..
Adapun penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan pada Sabtu (29/6/2024), yang bertepatan dengan kunjungan kerja Menko PMK Muhadjir Effendy ke Kantor Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara guna meninjau penyaluran Bantuan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).
Yang menjadi salah satu pilar dalam kerja sama itu ialah pemanfaatan data di bidang perumahan dan permukiman. Kemudian PT SMF selaku perusahaan pembiayaan sekunder perumahan bisa mengolah data itu untuk program pembiayaan menjadi lebih efektif.
Langkah tersebut pun diharapkan bisa mengurangi jaminan simpanan (backlog) kepemilikan rumah, terutama bagi masyarakat yang hidup dalam kemiskinan ekstrem. Peningkatan akses terhadap hunian yang layak dapat membawa dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.
“Ini bisa menjadi stimulus bagi masyarakat di Tanjung Mas khususnya wilayah Tambak Lorok yang saat ini masih ada sepertiga yang membutuhkan penanganan kemiskinan,” ucap Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu seusai penandatanganan kerja sama.
Sementara itu, di Tambak Lorok sebelumnya sudah dicanangkan proyek pengendalian banjir dan rob serta penataan kampung nelayan. Tahap pertama pada tahun 2016-2017 guna mengamankan area parkir kapal, tahap kedua tahun 2022-2024 untuk mengamankan area pemukiman, fasilitas sosial, dan fasilitas umum yang ada di sekitar Tambak Lorok.
Lalu terkait jumlah RTLH yang akan direhab di Tambak Lorok, perlu dilakukan koordinasi lebih lanjut oleh Pemkot Semarang, PT SMF, dan Kementerian PUPR.
“Alhamdulillah di Kota Semarang kemiskinan ekstrem sudah 0%. Tapi salah satu yang menjadi indikator terkait dengan kemiskinan adalah Rumah Tidak Layak Huni yang mana di wilayah Tambak Lorok ini masih ada rumah-rumah bersertifikat yang memang masih membutuhkan stimulus untuk rehab. Diharapkan nanti dari PT SMF bersama kementerian bisa memberikan bantuan ini,” harap Hevearita.
Proses penandatanganan perjanjian P3KE dan Bantuan RTLH ini dilakukan oleh Ananta Wiyogo, Direktur Utama PT SMF dan Nunung Nuryartono Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Dengan adanya kerja sama itu, menegaskan komitmen untuk bersama-sama mengakselerasi upaya menghapus kemiskinan ekstrem lewat langkah-langkah konkret dan terukur.
“Kolaborasi ini merupakan langkah strategis untuk mendukung pembangunan perumahan yang layak dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. Dengan akses terhadap data yang akurat, kami dapat menjalankan upaya kami dalam merancang program pembiayaan yang lebih tepat sasaran, membantu masyarakat yang paling membutuhkan untuk memiliki hunian yang layak,” tandas Ananta.***
Kontributor Kota Semarang: Alan Henry Pambuko.
Editor: Annisaa Rahmah.