banner 728x250
News  

Pemkot Semarang dan KemenPUPR Berkolaborasi dalam Proyek SPALD-T, Tahap Awal Meliputi 4.352 Unit

Pemkot Semarang melakukan audiensi dengan tim Asian Development Bank (ADB) terkait SPALD-T. Foto: Dok. Pemkot Semarang
Pemkot Semarang melakukan audiensi dengan tim Asian Development Bank (ADB) terkait SPALD-T. Foto: Dok. Pemkot Semarang
banner 120x600
banner 468x60

Semarang, Tuturpedia.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mengadakan audiensi dengan tim Asian Development Bank (ADB) mengenai Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) skala perkotaan di Semarang, pada Selasa (28/5/2024). 

Proyek tersebut adalah kolaborasi Pemkot Semarang bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam menyediakan sanitasi air limbah IPAL (Instalasi Pengolah Air Limbah). 

Kerja sama itu bernama Citywide Inclusive Sanitation Project yang menjadi program dari Asian Development Bank (ADB). 

ADB mengeluarkan bantuan pinjaman sebesar 400 juta USD untuk membangun SPALD-T di tiga kota, di antaranya Semarang, Pontianak, dan Mataram. 

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menuturkan, ini adalah salah program dari Asian Development Bank yang berkaitan dengan kegiatan sanitasi project

Mbak Ita, sapaan akrab Wali Kota Semarang, Hevearita mengatakan, bantuan pinjaman dari ADB senilai 400 juta USD nantinya didistribusikan ke tiga kota. Tetapi, paling besar untuk Kota Semarang yaitu sebesar 201 juta USD. 

“Alhamdulillah sudah dilakukan penyusunan dokumen-dokumen mulai April kemarin. Kemudian bulan Juni sudah dilakukan proses lelangnya. Diharapkan di tahun 2025 sudah dilakukan pembangunan fisik atau groundbreaking,” ucap Mbak Ita di Situation Room Balai Kota Semarang. 

TUTURPEDIA - Pemkot Semarang dan KemenPUPR Berkolaborasi dalam Proyek SPALD-T, Tahap Awal Meliputi 4.352 Unit
Pemkot Semarang. Foto: Dok. Pemkot Semarang

Adapun pembangunan SPALD-T ini, lanjutnya, mencakup pemipaan sepanjang 111,6 kilometer (km). Lalu, pelayanan akan meng-cover 688 ribu jiwa. Yang mana, tahap awal pilot project akan meliputi 4.352 unit. 

Pembangunan SPALD-T ini jadi salah satu upaya peningkatan capaian sanitasi aman yang tertuang dalam RPJMN. Sistem yang dilakukan SPALD-T ialah dengan cara mengalirkan air limbah domestik dari sumber secara kolektif ke sub-sistem pengolahan terpusat. 

Lebih lanjut, akan ada beberapa tahapan yang diselesaikan oleh Pemkot Semarang, yakni penyusunan peraturan daerah (perda) tentang limbah domestik. Selain itu, dampak sosial terhadap pembangunan ini pun sudah dipikirkan, contohnya pembebasan lahan. 

“Nantinya project ini akan selesai secara bertahap dari 2024 sampai 2030,” papar Mbak Ita. 

Kemudian, nantinya juga diperlukan beberapa perizinan dan koordinasi dengan sejumlah stakeholder karena perpipaan akan bersinggungan dengan jalur kereta, jalur gas, dan lain-lain.

“Memang perlu tindak lanjut terkait publik campaign, jadi bagaimana program ini perlu sosialisasi terus menerus. Bahkan tim ADB harus berkolaborasi dengan masyarakat dan Pemkot Semarang dari jajaran tertinggi sampai tingkat kelurahan,” ucapnya.

Dirinya juga meminta dinas terkait untuk menyiapkan anggaran yang mencakup perbaikan infrastruktur pasca proyek selesai.

“Jangan sampai proyek selesai tapi tidak ada anggaran untuk perbaikan. Ada Bappeda, DPU, DLH, Kominfo, Perkim, termasuk PDAM. PDAM akan jadi operator. Harus ada sinkronisasi,” tuturnya. 

Di sisi lain, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Kuswara menyebutkan, ada 13 kelurahan di 4 kecamatan yang akan jadi lokasi SPALD-T. 

Empat kecamatan itu yaitu Semarang Tengah, Semarang Timur, Kecamatan Semarang Selatan, dan Genuk. Sedangkan, IPAL berlokasi di Banjardowo. 

“Ini project untuk sanitasi air limbah IPAL (instalasi pengolah air limbah) yang nantinya ada satu lokasi di Banjardowo. Kemudian ada saluran sepanjang 111,6 km itu dari rumah penduduk sampai ke IPAL di Banjardowo tersebut,” kata Kuswara. 

Lokasi tersebut sengaja dipilih lantaran daerah itu menjadi prioritas seusai melalui kajian dari ADB dan Pemkot Semarang. 

“Daerah-daerah yang memang perlu segera dalam penangan limbah. Ini jadi prioritas daerah yang perlu penanganan segera untuk limbah,” terangnya. ***

Kontributor Kota Semarang: Alan Henry Pambuko.

Editor: Annisaa Rahmah.