Indeks
News  

Pemimpin Partai Oposisi Korea Selatan Ditikam dengan Senjata Tajam saat Kunjungan ke Busan

Pemimpin partai oposisi Korea Selatan ditikam. Foto: X.com/Jaemyung_Lee
Pemimpin partai oposisi Korea Selatan ditikam. Foto: X.com/Jaemyung_Lee

Tuturpedia.com – Pemimpin partai oposisi Korea Selatan, Lee Jae-myung, menjadi korban serangan saat melakukan kunjungan ke kota pelabuhan selatan Busan. 

Insiden tersebut terjadi ketika seorang pria tak dikenal menyerang Lee Jae-myung dengan menggunakan senjata tajam berbentuk seperti pisau sepanjang 20 cm yang menyebabkan luka di bagian kiri lehernya, seperti yang diinformasikan The Guardian pada Selasa (2/1/2024).

Foto-foto dari lokasi kejadian menunjukkan bahwa penyerang mengenakan mahkota kertas dengan nama Lee Jae-myung di atasnya. 

Kronologi Kejadian 

Tampaknya, penyerang mendekati Lee Jae-myung dengan alasan meminta tanda tangan, tetapi tiba-tiba menerjang ke depan dan menyerangnya, sesuai laporan berita dari Korea Selatan. 

Beruntung, penyerang cepat ditundukkan dan berhasil ditangkap di tempat kejadian.

Lee Jae-myung, yang saat ini berusia 59 tahun, adalah Ketua Partai Demokrat dan mengalami kekalahan dalam pemilihan presiden ketat tahun 2023 dari Yoon Suk Yeol yang beraliran konservatif. 

Presiden terpilih, Yoon, mengutuk serangan tersebut dan menyatakan bahwa tindakan kekerasan semacam itu tidak dapat diterima.

Meskipun pemimpin oposisi tersebut sedang menjalani persidangan atas tuduhan suap terkait proyek pembangunan di masa lalu, kejadian penyerangan ini mengundang keprihatinan besar. 

Presiden Yoon menginstruksikan agar Lee mendapatkan perawatan terbaik agar dapat pulih dengan cepat.

Pada saat kejadian, Lee terbaring di jalan dengan mata tertutup, sedangkan orang-orang di sekitarnya berusaha memberikan pertolongan dengan menempelkan sapu tangan ke sisi lehernya. 

Meskipun mengalami luka robek sekitar satu sentimeter di lehernya, laporan menyebutkan bahwa Lee tetap sadar dan hanya mengalami sedikit pendarahan.

Dilarikan ke Rumah Sakit Menggunakan Helikopter

Setelahnya, Lee dilarikan ke ambulans oleh petugas tanggap darurat, dan selanjutnya, ia diangkut ke rumah sakit menggunakan helikopter, sesuai dengan laporan dari Yonhap. 

Agensi berita menyebutkan bahwa Lee mengalami pendarahan, namun dalam keadaan sadar selama proses pengangkutan dari lokasi kejadian.

Pihak kepolisian di Busan mengonfirmasi bahwa Lee mengalami “luka robek sepanjang satu sentimeter di lehernya” dan mengungkapkan bahwa kondisinya “masih sadar dengan sedikit pendarahan,” sebagaimana dilaporkan oleh Chosun Ilbo, media berita Korea Selatan.

Serangan terhadap pemimpin partai oposisi ini membawa kembali ingatan akan kekerasan politik di Korea Selatan. Sejarah mencatat kasus serupa terhadap pemimpin partai oposisi konservatif Park Geun-hye pada 2006. 

Dalam kejadian tersebut, pemimpin yang kemudian menjabat sebagai presiden tersebut diserang dengan pisau dan mengalami luka di wajah yang memerlukan operasi. 

Meskipun Korea Selatan memiliki pembatasan ketat terkait kepemilikan senjata, kekerasan politik yang melibatkan alat-alat serangan lain masih terjadi di negara tersebut.***

Penulis: Muhamad Rifki

Editor: Nurul Huda

Exit mobile version