Jateng, Tuturpedia.com – Seiring dengan perkembangan internet Indonesia, media sosial tidak bisa dipungkiri keberadaannya sebagai sarana paling efektif untuk menyalurkan pendapat warganet.
Bahkan, kehadiran internet dan perkembangan media sosial mendorong kemudahan komunikasi politik.
Tak hanya itu, keberadaannya terhadap penyediaan informasi politik secara cepat menjadi lebih tepat sasaran, dan berdampak besar.
Untuk itu, dengan meluasnya arus informasi ini juga memerlukan kewaspadaan saat menerima informasi menjelang pemilu 2024.
Selain itu, informasi palsu (hoaks) dapat dengan mudah menyebar melalui media sosial dan berpotensi memengaruhi pandangan masyarakat dan situasi politik.
Maka dari itu, sudah sepatutnya masyarakat untuk menghindari hal tersebut, yakni dengan melakukan saring sebelum sharing.
Hal inilah yang mendorong salah satu calon legislatif, Bobby Setiawan Kusumah, dari daerah pemilihan (dapil) 2 Partai Golkar, yang meliputi wilayah kecamatan Kedungtuban, Cepu, Sambong, kabupaten Blora, Jawa Tengah, untuk terus bersama-sama memerangi hoaks.
Menurutnya, isu-isu negatif seperti hoaks merupakan ancaman yang harus segera diatasi, karena jika dibiarkan, mereka dapat tumbuh dan merugikan masyarakat.
Tentunya apa yang disampaikannya bukan tanpa alasan, sebab informasi palsu dapat dengan mudah menyebar melalui media sosial dan berpotensi memengaruhi pandangan masyarakat dan situasi politik.
Serta penyebaran hoaks ini dapat merugikan masyarakat.
“Iya harus seksama memerangi hoaks ini, kalau ada berita-berita itu dicek kebenarannya, benar atau nggak, jadi harus hati-hati,” ucapnya, saat ditemui awak media pada Minggu, (05/11/2023).
Tak hanya itu, dirinya juga menyampaikan kepada generasi muda pentingnya untuk melek politik. Karena generasi muda mendominasi jumlah pemilih. Artinya, generasi muda adalah pemangku kepentingan sesungguhnya.
“Jadi untuk generasi muda, tetap semangat jangan anti dengan politik, harus melek politik. Selain itu, generasi muda kami harapkan dapat menjadi aktor dalam memfilter berita hoaks dan ujaran kebencian,” ungkapnya.
“Sebaiknya generasi muda mampu menyebarkan dan menjaga nilai-nilai toleransi atas persaingan politik. Kemudian diharapkan mampu memberikan kritik obyektif,” lanjutnya.
Terlepas dari itu, ketika disinggung oleh awak media terkait kesiapannya untuk bertarung merebutkan kursi wakil rakyat, dirinya pun kembali buka suara.
“Iya masih menunggu koordinasi sama partai, dan untuk target suara semaksimal mungkin,” imbuhnya.***
Penulis: CR
Editor: Nurul Huda