Semarang, Tuturpedia.com – Mohamad Pramanda Salih dan Maria Felicia Slamet Riyono terpilih menjadi pasangan Denok Kenang Kota Semarang 2024.
Keduanya menyingkirkan lebih dari 400 pendaftar dan berhasil melalui proses panjang mulai dari pendaftaran, audisi, karantina, pembekalan, serta pelatihan.
Pada puncaknya, Grand Final Denok Kenang 2024 digelar di Taman Indonesia Kaya Semarang, pada Sabtu (18/5/2024) malam. Dari 30 finalis, Mohamad Pramanda Salih dan Maria Felicia Slamet Riyono terpilih sebagai Denok Kenang 2024.
Mohamad Pramanda Salih ialah mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Ilmu Politik UIN Walisongo Semarang yang aktif di berbagai kegiatan.
Sedangkan Maria Felicia Slamet Riyono adalah sosok dengan segudang prestasi di Ibu Kota Jawa Tengah.Â
Felicia, sapaan akrab Maria Felicia ini bahkan menjadi kepala divisi bidang estetika Miss Indonesia 2024 dan aktif sebagai mahasiswi Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyerahkan hadiah kepada Denok Kenang 2024 terpilih.
Mbak Ita, sapaan akrab Wali Kota Semarang, Hevearita mengatakan, Denok Kenang tahun 2024 ini diikuti oleh 400 pendaftar terpilih yang memiliki talenta luar biasa.
“Tadi saya melihat banyak yang smart, komunikatif, percaya diri tinggi, ini yang sangat cocok untuk Denok Kenang Kota Semarang. Ini juga yang menjadi modal untuk duta-duta pariwisata Kota Semarang,” ucap Hevearita.
Selaras dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisata di Ibu Kota Jawa Tengah, lanjut Mbak Ita, Denok Kenang ini akan menjadi dukungan yang luar biasa dalam mempromosikan Kota Semarang.
“Kami berharap Denok Kenang akan lebih visioner, memberikan nilai lebih bagi Semarang. Bukan hanya sektor wisata, tapi juga mempromosikan pembangunan, keunikan, dan keberagaman masyarakat. Semua tentang Semarang harus ditonjolkan,” kata Mbak Ita.
Di sisi lain, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Wing Wiyarso menuturkan, antusiasme pendaftar dan audisi Denok Kenang tahun 2024 ini sangat luar biasa.
“Dari proses pendaftaran online itu ada 400 lebih pesertanya. Saat audisi yang hadir 342 peserta, dari audisi hari pertama itu kemudian kita saring lewat audisi kedua menjadi 90 peserta,” sebutnya.
Sebanyak 90 peserta yang terpilih, lanjut Wing, kemudian mengerucut menjadi 30 finalis. Tak berhenti di situ, proses pemilihan Denok Kenang harus melewati beberapa tahap.
“Tidak serta-merta kita langsung angkat dan pilih jadi Denok Kenang, tapi kita bekali dulu. Ada pengarahan dan pelatihan, termasuk kita ajak city tour, melihat tempat wisata di Kota Semarang. Sekaligus kita karantina di Desa Wisata Kandri,” jelasnya.
Di sana, kata Wing, ada pembekalan dari para narasumber yang merupakan dewan juri sekaligus menilai selama lima hari karantina.
Materinya yakni mulai dari kepariwisataan, bahasa Inggris, kepribadian, psikologi, public speaking, hingga bagaimana mengelola media sosial, termasuk ilmu keprotokolan dan ilmu secara umum.
“Alhamdulillah luar biasa wawasan, pengetahuan, semangat, dan motivasi kecintaan mereka tentang Kota Semarang. Ini yang jadi satu apresiasi bahwa anak-anak ini punya suatu kebanggaan dengan Ibu Kota Jawa Tengah ini,” ujarnya.
“Ini yang memang menjadi satu parameter untuk dewan juri menentukan para pemenangnya. Luar biasa bahkan skornya selisih tipis semua, hingga membuat dewan juri cukup lama menentukan juaranya,” tandasnya.***
Kontributor Kota Semarang: Alan Henry Pambuko.
Editor: Annisaa Rahmah.