banner 728x250

Pekerja Palestina di Israel Akui Dihina dan Disiksa Selama Ditahan di Penjara Militer

Para pekerja Palestina di Israel dipasangi gelang yang bertuliskan nomor selama ditahan di Israel. Foto: X.com/michael_galant
Para pekerja Palestina di Israel dipasangi gelang yang bertuliskan nomor selama ditahan di Israel. Foto: X.com/michael_galant
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Pekerja Palestina dari Gaza yang ditahan oleh Israel menggambarkan pelecehan, penghinaan dan penyiksaan selama empat minggu setelah mereka disapu sebagai tanggapan terhadap serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober.

Sekitar 4.500 pekerja dari Gaza diperkirakan berada di Israel ketika ratusan pejuang Palestina menyerbu komunitas Israel di dekat Jalur Gaza, menewaskan sekitar 1.400 orang.

Meskipun berada di Israel dengan izin kerja, mereka semua ditangkap di fasilitas penahanan, dan berulang kali dipermalukan dan dianiaya menurut laporan langsung.

Dikutip dari laman Middle East Eye, Sabtu (4/11/23) para pekerja mengatakan bahwa izin kerja mereka telah dicabut dan mereka dikirim kembali ke Gaza dengan berjalan kaki.

Meskipun wilayah pesisir tersebut berada dalam keadaan terus-menerus dibombardir dan kini menjadi sasaran invasi darat Israel.

Para pekerja terpaksa berjalan sejauh 6 km sampai mereka tiba di Gaza melalui penyeberangan Kerem Shalom dekat kota Rafah di Gaza selatan.

“Kami berkorban dan mereka memperlakukan kami seperti hewan ternak di sana,” kata salah satu pekerja, Wael al-Sajda, dari perbatasan, sambil menunjuk pergelangan kakinya yang dipasangi gelang identitas.

Al-Sajda termasuk di antara sekitar 18.000 warga Palestina dari Gaza yang diizinkan melakukan pekerjaan kasar di Israel. Izin tersebut sangat didambakan di Gaza, yang memiliki tingkat pengangguran mendekati 50%. 

Israel mulai mengeluarkan izin tersebut dalam beberapa tahun terakhir dan dianggap sebuah langkah yang dianggap membantu menstabilkan Gaza dan memoderasi Hamas. Meskipun ada blokade yang lebih luas yang bertujuan melemahkan kelompok militan Islam.

Para pekerja yang dipulangkan pada hari Jumat berbicara tentang penangkapan besar-besaran dan penempatan di penjara-penjara Israel.

Beberapa orang kembali dengan luka memar dan luka lainnya yang diduga akibat sebagai pelecehan yang dilakukan oleh otoritas Israel. Beberapa pekerja lainnya juga kembali dengan luka psikologis.

Kelompok hak asasi manusia Israel mengatakan Israel menahan para pekerja tersebut tanpa dakwaan, sementara keluarga mereka di Gaza mengalami pemboman Israel yang menghancurkan. 

Mereka yang ditangkap dikirim ke penjara militer Anatot dan Ofer di Tepi Barat. Di sana, kata para pekerja, mereka ditutup matanya, diinterogasi, dipukuli berulang kali dan tidak diberi air dan makanan untuk waktu yang lama.

Dikutip melalui laman Aljazeera, Sabtu (4/11/23) seorang lelaki bernama Zaki Salameh berusia 51 tahun mengaku sangat menyesal bekerja di Israel. Dia menolak mengatakan di mana dia bekerja karena takut akan pembalasan dari tentara Israel.

Salameh mengatakan dia dan pekerja Palestina lainnya dari Jalur Gaza ditangkap dan ditandai pada tanggal 8 Oktober sebelum dibawa ke Penjara Ofer di pinggiran kota Ramallah.

Mereka dipanggil untuk diinterogasi dan disiksa dengan apa yang disebut Salameh sebagai kursi listrik selama beberapa hari.

“Orang Israel mengajukan pertanyaan aneh kepada kami,” katanya. “Mereka ingin tahu di mana letak terowongan Hamas, di mana peluncur roket ditempatkan, dan bagaimana para pejuang bergerak di dalam dan sekitar Gaza.”

Pihak berwenang Israel juga menginterogasi para pekerja mengenai tetangga mereka, daerah tempat tinggal mereka dan siapa yang tinggal di sana, dan mengancam akan memenjarakan mereka selama sisa hidup mereka.

Para pekerja juga bersaksi bahwa beberapa orang yang ditahan mendapatkan disiksa dan dihina dengan cara yang sangat brutal.***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Nurul Huda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses