Tuturpedia.com – Pada hari Rabu (19/6/2024) kemarin, kantor hak asasi manusia PBB mengatakan jika pasukan Israel mungkin telah berulang kali melanggar hukum perang dan gagal membedakan antara warga sipil dan pejuang dalam konflik Gaza.
Kantor hak asasi manusia PBB (OHCHR) mengumpulkan bukti dalam sebuah laporan. Pada laporan tersebut mengatakan bahwa secara sistematis, pasukan militer Israel telah melanggar prinsip pembedaan, proporsionalitas, dan kewaspadaan dalam melakukan serangan.
Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB, Volker Turk mengatakan jika sebenarnya banyak metode peperangan yang dapat dipilih untuk menghindari banyaknya korban berjatuhan, namun militer Israel tidak memilih pilihan tersebut.
“Persyaratan untuk memilih cara dan metode peperangan yang menghindari atau setidaknya meminimalkan kerugian sipil tampaknya terus-menerus dilanggar dalam kampanye pemboman Israel,” kata Turk.
Ketua Komisi Penyelidikan PBB, Navi Pillay, juga mengatakan hal yang sama bahwa pasukan militer Israel (IDF) telah melanggar hukum perang dan para pelaku pelanggaran dalam konflik tersebut harus dimintai pertanggungjawaban. Ia juga memaparkan berbagai temuan bukti dari laporan yang sama.
“Kami menemukan bahwa banyaknya korban sipil di Gaza dan kerusakan luas terhadap objek-objek dan infrastruktur sipil adalah hasil yang tak terelakkan dari strategi yang disengaja untuk menimbulkan kerusakan maksimal,” ungkap Pillay.
Selagi laporan bukti dipublikasikan, pihak Israel diketahui memilih ibu seorang sandera untuk berbicara atas nama Israel dan mengkritik laporan tersebut. Sang Ibu beralasan jika mereka tidak memberikan perhatian yang cukup terhadap sandera yang disandera oleh Hamas pada bulan Oktober 2023 lalu.
Investigasi Penggunaan Senjata oleh Pasukan Israel
Bukan hanya bukti objek infrastruktur, kantor hak asasi manusia PBB juga merasa investigasi senjata yang digunakan Israel selama invasi perlu diinvestigasi yang kredibel dan transparan. Bukan hanya itu, diperlukan juga tindakan internasional untuk menangani hal ini.
Anggota Komisi Penyelidikan Internasional Independen (COI) PBB, Chris Sidoti menegaskan jika IDF merupakan salah satu tentara yang paling kriminal di dunia.
Ia juga menekankan diperlukannya investigasi tersebut agar dapat menilai jenis senjata, cara dan metode yang digunakan dalam serangan-serangan, menyelidiki perlakuan terhadap sandera, serta ribuan tahanan Palestina di penjara-penjara Israel.
Hingga saat ini, serangan udara dan darat Israel telah menewaskan lebih dari 37.400 orang di wilayah Palestina. Sementara itu, serangan Hamas menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang.***
Penulis: Anna Novita Rachim.
Editor: Annisaa Rahmah.