banner 728x250

PDIP Sebut Jateng Bukan Lagi ‘Kandang Banteng’ tapi Kandang Bansos dan Parcok

PDIP sebut Jawa Tengah bukan lagi kandang banteng. Foto: Tangkapan Layar YouTube PDI Perjuangan
PDIP sebut Jawa Tengah bukan lagi kandang banteng. Foto: Tangkapan Layar YouTube PDI Perjuangan
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Deddy Yevri Sitorus terang-terangan menyebut bahwa Jawa Tengah (Jateng) saat ini bukan lagi Kandang Banteng. Pernyataan Deddy dikemukakan usai PDIP kalah dalam hitung cepat sementara, dalam pemilihan gubernur di Jateng.

Deddy mengatakan, wilayah Jateng kini telah menjadi objek penyalahgunaan bantuan sosial (bansos) dan intervensi oknum aparat kepolisian atau partai cokelat (parcok). 

“Sekarang rekan-rekan wartawan semua mulai hari ini bisa menyebut Jawa Tengah bukan sebagai Kandang Banteng lagi, tapi sebagai Kandang Bansos dan Parcok,” ujarnya dalam konferensi pers di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Kamis (28/11/2024).

Pemberian istilah Kandang Bansos dan Kandang Parcok mengacu dugaan kecurangan yang terjadi dalam Pilkada Jateng. 

PDIP menuding tim sukses pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin melakukan upaya menyabotase suara lewat politisasi bansos, hingga intimidasi warga khususnya kepala desa. Sehingga, hal ini yang menyebabkan pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi yang didukung PDIP bisa kalah di Jateng.

Deddy kemudian menyatakan, saat ini Kandang Banteng telah berada di Jakarta, lantaran mampu memenangkan Pilkada 2024.

“Kami memenangkan DKI Jakarta. Jadi, dari Jawa Tengah PDI Perjuangan kandangnya sekarang di Ibu Kota Jakarta,” tutur Deddy.

“DKI Jakarta memenangkan pemilu provinsi, legislatif, ketua DPRD. Kemarin menang pemilihan gubernur dan wakil gubernur di Provinsi Riau, belum pernah dalam sejarah PDI Perjuangan menjadi Ketua DPRD Provinsi di sana, sekaligus memenangkan pemilu gubernur. Dari 6 provinsi di Papua kami memenangkan 4 provinsi,” tuturnya.

Menurut Deddy, PDIP justru makin solid meski tak menang di Jateng. Hal ini terbukti dengan kemenangan partai banteng ini di wilayah lain di Indonesia.

“Kami bisa mengembalikan kehormatan partai di Kalimantan Barat yang dulu terlepas, sekarang kembali lagi. Jadi coba lihat bagaimana hasilnya kemarin di Bali, kami bisa memenangkan dengan 80 persen. Walaupun influencer menteri-menteri turun ke sana, bahkan seorang Kaesang turun ke sana, tetapi tetap menjadi Kandang Banteng,” katanya.

Ia pun menegaskan, PDIP menyampaikan penegasan ini bukan karena marah, lantaran kalah di Jateng. 

“Kami sampaikan ini bukan karena kami ngambek. Tidak! Sebab, dari kualitas dan kuantitas PDIP menang dalam pilkada ini. Yang kami inginkan bangsa ini bersama-sama mengoreksi apa yang terjadi saat ini, supaya jangan terjadi pada 2029 mendatang,” kata Deddy.***

Penulis: Angghi Novita

Editor: Annisaa Rahmah