banner 728x250

PBB Sebut Israel Masih Larang Bantuan Bahan Bakar Masuk ke Gaza

Bantuan kemanusiaan berupa bahan bakar masih belum bisa masuk ke Gaza. Foto: pixabay.com/matteobaronti
Bantuan kemanusiaan berupa bahan bakar masih belum bisa masuk ke Gaza. Foto: pixabay.com/matteobaronti
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Keadaan di Palestina masih sangat memprihatinkan. Berbagai serangan di Gaza dilaporkan telah menewaskan dan melukai puluhan orang. Salah satu serangan ini terjadi di Pusat Operasi Kemanusiaan Gabungan di Deir al Balah yang digunakan oleh PBB. 

OCHA melaporkan bahwa banyak keluarga terus berpindah dari Kota Gaza ke Deir al Balah dengan lebih dari 1.000 orang terlihat menyeberang dalam seminggu terakhir. Mereka kebanyakan bepergian dengan membawa sedikit barang menggunakan kereta keledai, tetapi juga menggunakan mobil, tuk-tuk, dan berjalan kaki.

Selain banyaknya orang yang terus mencari tempat paling aman, kurangnya listrik dan bahan bakar terus berdampak pada penyedia layanan dasar, termasuk rumah sakit, ambulans, toko roti, dan truk bantuan.

Minimnya bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza memantik keprihatinan dari PBB. Pada hari Selasa (17/7/2024), seorang pejabat PBB menyuarakan keprihatinannya mengenai kekurangan bahan bakar di Jalur Gaza dan mengatakan Israel mencegah bahan bakar untuk bantuan kemanusiaan utama.

Dalam dua minggu terakhir, PBB telah mampu mengumpulkan rata-rata 80.000 liter bahan bakar per hari, naik dari sekitar 45.000 liter setiap hari dalam dua minggu terakhir bulan Juni, katanya.

“Meskipun hal ini menunjukkan kemajuan, kebutuhan untuk operasi kemanusiaan yang paling mendasar adalah 400.000 liter per hari dan pihak berwenang Israel masih tidak mengizinkan alokasi bahan bakar untuk para pekerja kemanusiaan lokal, sehingga mencegah mereka mentransfer pasokan di Gaza,” jelas Stephane Dujarrik.

Kurangnya bahan bakar di Palestina ini menyebabkan banyak fasilitas kesehatan terkendala saat beroperasi. Persediaan bahan bakar tetap habis terkuras meskipun pejabat kesehatan menghemat penggunaan bahan bakar tersebut.

Pada awal bulan Juli 2024, Kementerian Kesehatan di Gaza sempat mengumumkan bahwa rumah sakit, pusat kesehatan, dan stasiun oksigen yang tersisa di Gaza akan berhenti berfungsi dalam waktu 48 jam karena bahan bakar yang dibutuhkan untuk mengoperasikan generator hampir habis.

Sejak saat itu, Kementerian Kesehatan Gaza terus PBB dan organisasi internasional lainnya segera melakukan intervensi untuk menyediakan kebutuhan bahan bakar untuk rumah sakit dan pusat kesehatan di Gaza yang saat ini menggunakan generator listrik agar fasilitas kesehatan tetap beroperasi.***

Penulis: Anna Novita Rachim.

Editor: Annisaa Rahmah.