Tuturpedia.com – Pada hari Kamis (11/7/2024) PBB mengumumkan bahwa populasi dunia diperkirakan akan bertambah lebih dari 2 miliar orang dalam beberapa dekade mendatang dan mencapai puncaknya pada tahun 2080-an, yaitu sekitar 10,3 miliar orang.
PBB mengatakan jumlah tersebut meningkat tajam jika dibandingkan satu dekade lalu.
“Ini adalah perubahan besar dibandingkan dengan proyeksi PBB pada satu dekade sebelumnya ketika perkiraan kemungkinan populasi global akan mencapai maksimum dan dengan demikian pertumbuhan akan berakhir pada abad ke-21, adalah sekitar 30%,” ujar John Wilmoth, Kepala Divisi Kependudukan PBB.
Pada laporan yang sama PBB juga memperkirakan akan ada banyak orang lanjut usia yang akan hidup lebih lama dibandingkan orang-orang usia produktif di tahun yang sama.
PBB Sebut akan Ada Momentum Populasi
Meskipun penurunan populasi atau pertumbuhan yang lambat terjadi terutama di negara-negara berpendapatan tinggi, pertumbuhan penduduk yang cepat akan terjadi di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah ke bawah.
Menurut PBB, sebagian besar pertumbuhan populasi tersebut akan disebabkan oleh momentum populasi. Momentum populasi adalah pertumbuhan yang diakibatkan oleh tingginya kesuburan di masa lalu.
Meskipun tingkat kesuburan saat ini lebih rendah, namun makin besarnya proporsi penduduk usia subur membuat pertumbuhan tidak dapat dihindari.
Pertumbuhan populasi di masa depan juga akan didorong oleh tingginya tingkat kesuburan di negara-negara Selatan. Lebih dari satu dari sepuluh negara (sebagian besar di Afrika sub-Sahara) memiliki tingkat kesuburan empat kelahiran atau lebih per perempuan.
PBB juga mencatat di negara-negara termasuk India, Indonesia, Nigeria, Pakistan, dan Amerika Serikat, populasi penduduk diperkirakan akan meningkat hingga tahun 2054 dan berpotensi mencapai puncaknya pada paruh kedua abad ini atau setelahnya.
Sementara itu, hampir 20% negara di dunia (termasuk Tiongkok, Italia, Korea Selatan, dan Spanyol) memiliki tingkat kesuburan yang “sangat rendah”.
Pertumbuhan populasi ini akan meningkatkan permintaan akan sumber daya dan memperparah kemiskinan, terutama di Afrika Sub-Sahara dan Asia Selatan. Hal tersebut diperparah dengan urbanisasi yang tidak dikelola dengan baik serta meningkatnya standar hidup, sehingga memperburuk dampak lingkungan.***
Penulis: Anna Novita Rachim.
Editor: Annisaa Rahmah.