Tuturpedia.com – Situasi di Jalur Gaza kian memanas setelah peristiwa tragis yang menimpa Rumah Sakit (RS) Indonesia di wilayah utara Gaza.
Rumah sakit ini merupakan salah satu dari hanya tiga fasilitas medis yang masih beroperasi dari total sepuluh rumah sakit yang ada di Gaza.
Dikutip Tuturpedia dari The National dan Reuters pada Rabu (23/10/2024), pasukan Israel diduga membakar RS Indonesia beserta bangunan-bangunan di sekitarnya, yang menjadi tempat perlindungan bagi ribuan pengungsi Palestina yang melarikan diri dari zona perang.
Para saksi mata di lapangan melaporkan bahwa insiden tersebut diawali dengan serbuan militer Israel terhadap sebuah sekolah yang berdekatan dengan RS Indonesia.
Tentara Israel dilaporkan menangkap beberapa pria yang berada di sekolah tersebut, kemudian membakar bangunan sekolah tersebut.
Kronologi Pembakaran RS Indonesia di Gaza oleh Pasukan Israel
Peristiwa ini terjadi di tengah situasi darurat, di mana ribuan warga Gaza mencari perlindungan di bangunan-bangunan yang masih berdiri untuk menghindari serangan militer yang makin meluas.
Direktur RS Indonesia, Marwan Al Sultan, menyatakan bahwa serangan pasukan Israel pada dini hari menyebabkan kerusakan parah pada lantai atas rumah sakit, yang berdampak pada padamnya listrik di fasilitas tersebut.
“Sejak dini hari, RS Indonesia diserang oleh pasukan Israel. Mereka menyerang lantai dua dan lantai tiga rumah sakit,” ungkap Sultan melalui rilis dari organisasi kemanusiaan MER-C.
Serangan ini terjadi bersamaan dengan gerakan maju pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang makin mendalam ke wilayah Gaza Utara, termasuk ke daerah Jabalia dan Beit Lahiya.
Pasukan Israel bergerak untuk mengepung tiga rumah sakit utama, termasuk RS Indonesia, yang saat ini menjadi tempat berlindung bagi ribuan warga sipil yang terkena dampak serangan militer.
Pada Sabtu (19/10/2024) dini hari waktu setempat, serangan dimulai dengan target utama RS Kamal Al-Adwan dan RS Indonesia yang terletak di Beit Lahiya.
Serangan berlanjut pada pagi hari, saat militer Israel mengebom RS Kamal Al-Adwan di Jabalia.
Menurut Wakil Menteri Kesehatan Gaza, Yousef Abu Rish, serangan ini mengenai lantai atas RS Indonesia, yang mengakibatkan kekacauan di kalangan pasien dan staf medis yang khawatir terkena imbas ledakan.
“Lantai atas rumah sakit Indonesia sedang dibom saat ini!” ucap Abu Rish.
Pada hari Senin (20/10/2024), situasi makin memburuk. Pasukan militer Israel tidak hanya mengebom, tetapi juga membakar RS Indonesia. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa tindakan ini mengakibatkan kematian beberapa pasien yang sedang dirawat.
Selain itu, generator rumah sakit juga terkena serangan, memutus aliran listrik yang sangat vital untuk perawatan pasien, terutama mereka yang bergantung pada alat bantu pernapasan.
Laporan dari Kemenkes Gaza juga menyebutkan bahwa staf medis di RS Indonesia saat ini dilarang keluar masuk area rumah sakit yang berada di bawah pengepungan militer.
Akibatnya, banyak pasien yang meninggal dunia harus segera dikuburkan di dalam kompleks rumah sakit karena situasi yang tidak memungkinkan.***
Penulis: Muhamad Rifki
Editor: Annisaa Rahmah