banner 728x250
News  

Pascagempa, Pemda Garut Tetapkan Status Tanggap Darurat

Garut berstatus tanggap darurat pascagempa. Foto: PMJNews
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Gempa bumi sebesar 5.0 M mengguncang wilayah Garut pada Rabu (18/9/2024).

Dikutip Tuturpedia.com dari PMJNews pada Kamis (19/9/2024), Pemerintah Daerah (Pemda) Garut, Jawa Barat pun menetapkan status tanggap darurat hingga dua pekan ke depan pascagempa yang berpusat di wilayah Kecamatan Pasirwangi ini.

Gempa yang terjadi juga membuat banyak warga Garut dan sekitarnya merasakan dampak seperti rusaknya sejumlah rumah warga dengan berbagai kategori kerusakan, sarana ibadah dan fasilitas umum lainnya.

Oleh karena itu, Pemda Garut memberikan bantuan dan memgimbau agar masyarakat bisa tinggal di tempat yang aman untuk sementara waktu.

“Masyarakat itu harus aman dulu, jangan sampai masyarakat tinggal di tempat yang rawan terhadap rumah-rumah yang rusak,” tutur Pj Bupati Garut, Barnas Adjidin.

Barnas menjelaskan bahwa setelah musibah bencana gempa bumi terjadi, pihaknya langsung mengintruksikan BPBD dan meminta bantuan TNI-Polri untuk melakukan penanganan guna memastikan keselamatan warga.

“Kami juga menginstruksikan segera mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makanan warga terdampak, termasuk mendirikan shelter sementara bagi mereka yang kehilangan tempat tinggal,” sambungnya.

“Jangan sampai nanti diterima terus gak jelas, saya ingin ada kejelasan, saya akan melakukan langkah-langkah yang sesuai dengan SOP (standard operating procedure) yang ada,” lanjut Barnas.

Sementara mengenai perbaikan rumah warga yang rusak, Barnas menyebut jika pemerintah akan segera melakukan asesmen dan menentukan besaran bantuan yang akan diberikan sesuai dengan kategori kerusakan setiap rumah.

“Mana yang bisa dilakukan oleh provinsi, mana yang pusat, mana yang oleh kabupaten, jadi jangan sampai nanti nggak jelas gitu, karena ini semuanya kalau bencana itu harus jelas, tepat, akurat,” ujarnya.

Sebagai informasi, gempa bumi yang terjadi di Garut berlangsung di pagi dan siang hari saat warga tengah beraktivitas.

Dari data sementara disebutkan kerusakan terjadi pada 209 unit rumah, 7 unit sarana pendidikan, dan 5 unit tempat ibadah. Beruntung tidak ada laporan terkait adanya korban jiwa atas bencana ini.***

Penulis: Sri Sulistiyani

Editor: Annisaa Rahmah