banner 728x250

Pasca Resolusi Gencatan Senjata PBB Disetujui, 3 Hal Krusial Ini Tidak Berubah di Palestina

Resolusi gencatan senjata yang disetujui PBB tidak merubah keadaan di Palestina. Foto: pixabay.com/hosnysalah
Resolusi gencatan senjata yang disetujui PBB tidak merubah keadaan di Palestina. Foto: pixabay.com/hosnysalah
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Meskipun pada hari Senin (25/3/2024) Dewan Keamanan PBB menyetujui resolusi gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina, pada kenyataannya resolusi tersebut tidak berpengaruh banyak pada keadaan di Palestina saat ini. 

Resolusi gencatan senjata yang bernama Resolusi 2778 merupakan sebuah tindak lanjut dari dari tiga upaya sebelumnya yang telah diblokir oleh Amerika Serikat.

Kesepakatan tersebut disahkan dengan 14 suara, setelah Amerika Serikat abstain dalam pemungutan suara dan tidak menggunakan hak vetonya.

Dalam resolusi tersebut, bukan hanya membahas tentang gencatan senjata saja, tapi menyerukan pembebasan tanpa syarat semua sandera dan diakhirinya hambatan terhadap bantuan kemanusiaan.

Namun, bagaimana dengan kenyataannya saat ini di Palestina?

1. Belum Ada Gencatan Senjata di Palestina

Sejak Resolusi 2778 disetujui, para pejabat senior Israel mengatakan bahwa mereka akan mengabaikan seruan gencatan senjata, dengan alasan bahwa perang harus dilanjutkan sampai sayap militer Hamas.

Hingga saat ini, belum ada perubahan yang nyata dalam kampanye militer. Angkatan Udara Israel terus menggempur Gaza dengan serangan dan Hamas masih melancarkan serangan.

Bahkan, saat resolusi disetujui, militer Israel masih menggempur tiga rumah sakit. Salah satunya di Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza utara, fasilitas medis terbesar di wilayah tersebut. Hingga serangan di Khan Younis, kota terbesar di Gaza selatan.

2. Bantuan Kemanusiaan yang Masih Terhambat

Resolusi 2778 masih menghambat masuknya bantuan kemanusiaan ke Palestina. Setelah lima bulan perang, warga Gaza menghadapi krisis kelaparan parah yang hampir mendekati kelaparan, terutama di wilayah utara.

Dikutip Tuturpedia dari laman New York Times, Sabtu (30/3/2024), para pejabat Israel telah menghambat pengiriman bantuan melalui inspeksi dan pembatasan yang ketat. Per hari Selasa (26/3/2024) ada sekitar 150 truk per hari, berkurang hampir 70 persen dibandingkan jumlah sebelum tanggal 7 Oktober.

3. Joe Biden Masih Mengirimkan Bantuan Senjata ke Israel

Selain dua hal sebelumnya, diketahui Presiden Amerika Serikat, Joe Biden diam-diam masih menyetujui pengiriman bantuan senjata ke Israel. 

Beberapa senjata yang akan dikirimkan, antara lain 1.800 bom MK84 seberat 2.000 pon, 25 mesin dan jet tempur F-35A, 500 bom MK82 seberat 500 pon, dan pesawat dan mesinnya diperkirakan bernilai sekitar 2,5 miliar US dolar (Rp37,9 triliun).

Dengan adanya persetujuan pengiriman bantuan senjata ini, Tel Aviv berjanji untuk terus melakukan serangan ke kota Rafah selatan, yang merupakan tempat sekitar 1,5 juta pengungsi mencari perlindungan.***

Penulis: Anna Novita Rachim.

Editor: Annisaa Rahmah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses