banner 728x250

Pasca Presiden Korsel Lakukan Darurat Militer Sepihak, Staf Kepresidenan Resign Berjemaah

Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer. Foto: instagram.com/sukyeol.yoon
Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer. Foto: instagram.com/sukyeol.yoon
banner 120x600
banner 468x60

Tuturpedia.com – Presiden Korea Selatan (Korsel), Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer dalam pidato khusus darurat kepada publik pada hari Selasa (3/12/2024) pukul 22:27 waktu setempat. Keputusan yang diketahui dilakukan sepihak oleh sang presiden, membuat geger berbagai pihak termasuk majelis nasional yang langsung melakukan rapat kabinet.

Presiden Yoon Suk Yeol mengatakan bahwa keputusan dirinya untuk mengumumkan darurat militer semata-mata hanya untuk menyelamatkan negaranya dari kekuatan anti-negara yang menghancurkan demokrasi liberal, tatanan konstitusional, dan melumpuhkan fungsi-fungsi penting negara.

Namun, hal tersebut seolah dibantah dengan riuhnya keadaan setelah pengumuman resmi tersebut disiarkan. Tentara militer terlihat langsung turun ke jalan untuk memblokade area kantor DPR agar rapat kabinet tidak terjadi. 

Di sisi lain, anggota DPR, jurnalis anggota partai, dan yang datang ke area tersebut juga turut berusaha untuk memblokade akses masuk gedung DPR agar tentara tidak bisa masuk selama rapat kabinet terjadi. Masyarakat juga terlihat berdemo di depan gedung DPR dan meneriakkan penangkapan Yoon Suk Yeol sesegera mungkin. 

Dari beberapa video yang menyebar di X memperlihatkan para anggota DPR berusaha memasuki gedung DPR untuk melakukan rapat kabinet. Upaya mereka akhirnya berhasil, dengan mengumpulkan suara dari sebanyak 192 anggota DPR, rapat tersebut akhirnya berhasil membatalkan darurat kabinet yang sedang berlangsung.

Pada Selasa, 4 Desember 2024, pemerintah mengumumkan bahwa usulan pencabutan darurat militer telah disetujui pada rapat kabinet yang dipimpin oleh Presiden Yoon Suk Yeol pada pukul 4:30 pagi waktu setempat.

Dikutip dari laman Naver, Rabu (4/12/2024), setelah situasi darurat militer yang menegangkan terjadi, jadwal publik pertama Presiden Yoon dikabarkan ditangguhkan untuk sementara waktu.

Selain itu, dikabarkan bahwa semua sekretaris senior kepresidenan, termasuk Kepala Staf Kepresidenan Jeong Jin-seok, Direktur Kantor Keamanan Nasional Shin Won-sik, dan Direktur Kebijakan Seong Tae-yoon, menyatakan pengunduran diri mereka secara massal.

Tidak diketahui apakah Presiden Yoon akan menerima pengunduran diri tersebut. Jika mereka mundur sekaligus, kelumpuhan Kantor Presiden tidak bisa dihindari.***

Penulis: Anna Novita Rachim

Editor: Annisaa Rahmah